"Sampai sekarang, kita masih belum mendapatkan indikasi Exxon Mobil mau melakukan hal tersebut. Saya tahu Exxon Mobil juga, sedang melakukan beberapa joint study di Indonesia juga," pungkas Hudi.
Sebelumnya, kekhawatiran akan resesi ekonomi di AS juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Namun demikian diakui Airlangga, pemerintah masih terus memantau apa yang terjadi dengan AS kedepan.
Sebab menurutnya, resesi AS akan memicu keluarnya aliran modal dari pasar domestik Indonesia ke AS (capital flight). Hal itu mengingat tingkat suku bunga domestik masih lebih tinggi dari laju inflasi.
"Namun kita juga tahu bahwa kita harus menjaga juga supaya tidak terjadi capital flight akibat perbedaan tingkat suku bunga di Indonesia maupun di negara lain termasuk di dolar AS," tuturnya.
(Taufik Fajar)