Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Sukses UMKM Denara Bali, Sempat Bangkrut tapi Bangkit Lagi dengan Modal Rp3 Juta

Salman Mardira , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2024 |09:00 WIB
Kisah Sukses UMKM Denara Bali, Sempat Bangkrut tapi Bangkit Lagi dengan Modal Rp3 Juta
Media workshop Tokopedia bersama UMKM di Bali (Foto: Okezone/Salman)
A
A
A

Menurut Sathya saat itu, kedua orangtuanya menggunakan sebuah kamar kecil di rumahnya sebagai tempat usaha. Di sana pasangan suami-istri itu meracik lulur dan sabun untuk dijual. Meski sempat beberapa kali gagal, tapi keduanya pantang menyerah sampai 2008 mereka dapat formulasi yang cocok dalam bisnis barunya itu.

"Akhirnya bisa ketemu formulasi yang pas dan itu memang yang dipergunakan sampai saat ini. Jadi formula dari 2008 dari awal Denara berdiri sampai sekarang masih sama," kata Sathya yang mengambil alih usaha orangtuanya sejak pandemi COVID-19 dan mengembangkan bisnis itu dengan memanfaatkan digitalisasi sampai besar seperti sekarang.

Menurut Sathya kedua orangnya sempat ditegur oleh Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat awal membuat produk lulur dan sabun, karena tak memenuhi standar diterapkan.

Kemudian dengan komunikasi yang baik, BPOM membantu mereka hingga memenuhi standar bisa dan diberikan izin BPOM.

"Kita diarahkan juga untuk mencari bantuan-bantuan ke dinas-dinas pemerintahan, kita disupport. Akhirnya ketemu costumer dan distributor," ujar Sathya.

Singkatnya Denara Bali mulai berkembang lalu pandemi COVID-19 sejak 2020 membuat usaha tersendat. Sathya yang sudah lulus kuliah akhirnya mengambil alih bisnis orangtuanya.

"Kita memang pure dengan modal sendiri, mencari jalan sendiri sehingga bisnis ini bisa besar," ujarnya.

Sathya menganalisis masalah dan mencoba membuat usahanya bisa naik kelas. Awalnya usaha ini hanya ada tim produksi. Ia kemudian merekrut tenaga baru dari mulai marketing, senior product, quality control, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk pengembangan sehingga sekarang sudah ada 28 orang dari sebelumnya hanya 13 karyawan.

Sathya lalu coba menggunakan teknologi digital untuk penjualan dengan menggunakan fitur-fitur penjualan dan promosi produk UMKM lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia, tak hanya mengandalkan ritel. Sejak itulan penjualannya meningkat tajam dan menjangkau pangsa pasar lebih luas.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement