Di Indonesia sendiri, pemegang lisensi waralaba Starbucks Tanah Air, PT Sari Coffee Indonesia memperkirakan penurunan penjualan akibat sentimen boikot Israel mencapai 35%. Padahal perusahaan telah menjelaskan bahwa pemegang lisensi Starbucks di Indonesia saat ini adalah perusahaan lokal.
Starbucks hanyalah salah satu dari banyak merek Barat yang mengalami penurunan pendapatan setelah boikot dan protes atas dukungan mereka terhadap Israel. Di media sosial, beredar daftar puluhan merek yang masuk daftar hitam karena dukungan mereka terhadap Israel.
(Feby Novalius)