Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Angkasa Pura Buka Opsi IPO Melantai di BEI

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Rabu, 11 September 2024 |20:15 WIB
Angkasa Pura Buka Opsi IPO Melantai di BEI
IPO Bei (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports buka peluang untuk menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menjelaskan, usai penggabungan AP I dan AP II pada tahap awal memang masih melakukan konsolidasi internal. Seperti memperbaiki organisasi, peningkatan kualitas SDM, hingga menyelaraskan model bisnis antara kedua operator bandara tersebut.

"Kalau sekarang sih saya lebih fokus kepada konsolidasi internal, agar Angkasa Pura itu benar-benar bisa berperan secara maksimal untuk mencapai objektif yang dilakukan dan opsi itu (IPO) kemungkinan kedepannya bisa kita pertimbangkan," ujar Faik di Bandara Soekarno - Hatta, Rabu (11/9/2024).

Menurut Faik, setidaknya ada 3 objektif utama dari penggabungan AP I dan AP II menjadi InJourney Airports. Pertama membangun konektivitas udara untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sekaligus mendorong sektor pariwisata.

Kedua, melakukan penataan bandara. Sebab menurutnya Bandara akan menjadi etalase Indonesia bagi para tamu mancanegara yang datang ke Indonesia. Contohnya, beautifikasi terminal Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan optimalisasi kapasitas dan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Ketiga, menciptakan nilai tambah. Sebab lewat penggabungan kedua operator bandara tersebut membuat InJourney Airport sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia dari sisi vaulasi. InJourney Airports sendiri akan mengelola 37 bandara komersial di Indonesia.

Dengan adanya konsolidasi ini InJourney Airports dapat menangani lebih dari 170 juta penumpang per tahun dan akan berada di urutan kelima perusahaan operator bandara terbesar di dunia.

"Tapi yang penting nomor satu kita konsolidasi internal dulu nih, organisasinya kita perbaiki, layanan publiknya kita bagusin, hal-hal seperti itu. Kemudian semua opportunity yang terkait dengan upaya meningkatkan pendapatan kita terus dorong," sambungnya.

Usai merger antara AP I dan II, InJourney Airports menargetkan pendapatan usaha sepanjang tahun 2024 tembus Rp20,3 triliun lewat pengoperasian 37 bandara di seluruh Indonesia. "Jadi sekarang ini pendapatan kita targetkan tahun 2024 ini ya, Rp20,3 triliun, dan kita menargetkan EBITDA-nya sekitar hampir Rp10 triliun tahun," tutupnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement