Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Korban PHK Massal Diprediksi Tembus 70.000 Pekerja

Gibran Khayirah Tavip , Jurnalis-Jum'at, 13 September 2024 |04:26 WIB
Korban PHK Massal Diprediksi Tembus 70.000 Pekerja
Korban PHK Massal tembus 70 ribu di akhir 2024 (Foto: Okezone)
A
A
A

Saat itu, bonus tahunan yang biasanya diberikan dalam jumlah besar dipangkas setengah. Kemudian beberapa rekan kerjanya juga berhenti bekerja secara tiba-tiba tanpa penjelasan apakah mengundurkan diri atau diPHK.

"Saya jadi menaruh curiga kok banyak yang pamit, ini beneran resign atau kena layoff?" imbuhnya.

Soal pesangon, Olyvia hanya menerima sebanyak dua kali gaji ditambah upah yang dihitung secara proporsional.

Nabila, pekerja perempuan usia produktif di Jakarta juga bernasib sama. Dia kena PHK oleh salah satu perusahaan startup e-commerce terbesar di Indonesia pada awal Agustus lalu karena alasan ingin mengubah arah bisnis.

"Saya masuk gelombang pertama yang kena PHK, tiga minggu kemudian gelombang kedua," ujar Nabila kepada BBC News Indonesia.

Melihat situasi begini, perempuan yang sedang mendaftar untuk posisi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ini, berkata agak sedikit was-was tapi merasa pasrah kalau suatu hari mesti diberhentikan. Sebab fenomena serupa juga terjadi di startup lain, klaimnya. "Jadi tiap bulan pasti ada silent layoff, diPHK tapi statusnya resign."

"Awalnya tahu kena PHK ya pengen tahu parameternya apa. Pas tahu bukan saya saja yang kena tapi semua editor, saya berasumsi mungkin perusahaan mau memperkecil tim saja."

Baca Selengkapnya: 70.000 Pekerja Diprediksi Kena PHK hingga Akhir 2024, di Mana Lapangan Pekerjaan?

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement