Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terungkap Fakta, Pandemi Covid-19 Bukan Penyebab Masyarakat Kelas Menengah Jatuh Miskin

Muhammad Akbar Malik , Jurnalis-Minggu, 15 September 2024 |05:10 WIB
Terungkap Fakta, Pandemi Covid-19 Bukan Penyebab Masyarakat Kelas Menengah Jatuh Miskin
Terungkap Fakta Penyebab Masyarakat Kelas Menengah Jatuh Miskin. (Foto: Okezone.com/Aldi Chandra)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyalahkan pandemi Covid-19 sebagai biang kerok menurunnya 9,48 juta warga kelas menengah jatuh miskin saat ini.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan jumlah kelas menengah adalah akibat pandemi Covid-19.

“Waktu di dalam pandemi itu kan kita sudah menduga kemungkinan akan ada scarring effect,” kata Amalia.

Senada, Presiden Joko Widodo juga menunjuk Covid-19 sebagai kambing hitam, sembari menegaskan bahwa tak hanya Indonesia yang mengalami masalah ini.

“Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya,” kata Jokowi tak lama setelah konferensi pers BPS.

“Ada Covid dua-tiga tahun lalu yang memengaruhi,” ujarnya.

Namun, Peneliti Makroekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky tidak setuju bila Covid-19 disebut sebagai akar masalah anjloknya kelas menengah.

Menurut Riefky, pandemi Covid-19 hanya memperparah masalah yang ada. Jadi pandemi bukan pemicu utama.

"Hasil riset LPEM UI, tren penurunan jumlah kelas menengah telah terjadi sejak 2018 sebelum pandemi Covid-19 merebak dan memorak-porandakan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Kata Riefky, ada berbagai faktor pemicu, salah satunya deindustrialisasi prematur.

Ini merujuk penurunan sektor pengolahan atau manufaktur di satu negara sebelum ia bisa menjadi negara maju.

“Polanya di Indonesia sebetulnya sudah terjadi paling tidak sejak tahun 2010, di mana pertumbuhan sektor manufaktur itu selalu di bawah pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Dalam sektor manufaktur, ada berbagai industri yang mengolah bahan-bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau siap pakai yang bernilai tambah. Ini termasuk industri makanan dan minuman, kendaraan bermotor, farmasi, bahan kimia, dan banyak lainnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement