Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Petani Muda Indonesia yang Magang Pertanian di Taiwan

Muhammad Akbar Malik , Jurnalis-Sabtu, 28 September 2024 |21:35 WIB
Cerita Petani Muda Indonesia yang Magang Pertanian di Taiwan
Petani Muda Indonesia Magang di Taiwan (Foto: Okezone)
A
A
A

Shelfina baru saja menyelesaikan magangnya dan kembali ke Indonesia pada akhir Agustus. "Saya belajar pembibitan dan budidaya bibit ketika saya masih kuliah. Oleh karena itu, setelah tiba di Taiwan, saya dapat menerapkan apa yang saya pelajari selama kuliah, seperti memahami kualitas benih, metode penanaman, penggunaan pupuk, dan peningkatan varietas," katanya.

Ia mengatakan bahwa masyarakat Taiwan merawat tanaman dengan baik dan terus mencari cara untuk meningkatkan varietas, seperti meningkatkan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit, atau menciptakan varietas buah dengan rasa yang lebih manis.

Shelfina mengatakan kehidupan di Taiwan penuh dengan kenangan indah. Hostfarm sangat baik kepada para pemagang Indonesia. Bahkan para pemagang diperbolehkan mengambil buah dan sayuran untuk di panen dan dibawa ke asrama untuk dimakan.

Selain melaksanakan kegiatan magang, Shelfina juga memanfaatkan waktu luangnya untuk fokus pada penelitian akademis dan berhasil dipublikasikan di dua jurnal internasional. Selain itu, ia juga berhasil mendapatkan beasiswa pemerintah Turki berkat pengalaman magangnya di Taiwan dan akan melanjutkan studi master bidang pertanian di Universitas Akdeniz Turki pada akhir September.

Shelfina mengatakan ketika melaksanakan seleksi wawancara beasiswa Turki, juri sangat terkesan dengan pengalaman magangnya di Taiwan. Ia meyakini pengalaman internasional menjadi salah satu alasan utama ia menerima beasiswa tersebut.

"Saya berharap selain memulai bisnis dengan ilmu pertanian, ia juga bisa berkembang menjadi akademisi dan mengajar di Indonesia," tuturnya.

Shelfina berpesan kepada para petani muda Indonesia yang berminat untuk magang di Taiwan agar memiliki ilmu pertanian sebelum berangkat ke Taiwan, serta mempersiapkan mental untuk tinggal di luar negeri, agar tidak merasa terlalu kesepian karena berada di negeri asing.

Ia menekankan bahwa sebelum pergi ke Taiwan, para petani muda harus terlebih dahulu memahami tujuan pergi ke Taiwan adalah untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman praktis, bukan sekadar mencari uang.

Atase Pertanian di kantor perwakilan pemerintah Taiwan di Indonesia Kuo Tsao Kai mengatakan bahwa petani muda Indonesia yang pergi ke Taiwan untuk magang di bidang pertanian, perikanan dan peternakan diharapkan dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari ketika mereka kembali ke tanah air.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia sangat mementingkan teknologi pemuliaan bibit, dan harapannya kedepan banyak perusahaan Taiwan yang memperluas kerja sama dengan Indonesia untuk membina lebih banyak talenta pertanian profesional.

Pemerintah Taiwan dan Indonesia menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) pertanian pada tahun 2019, yang memungkinkan petani muda Indonesia untuk magang di Taiwan guna mempromosikan pertukaran bakat pertanian bilateral dan pengembangan industri. Saat ini, sekitar 100 petani muda Indonesia berangkat ke berbagai lokasi pertanian, perikanan, dan peternakan di Taiwan untuk magang setiap tahunnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement