JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024 di Bandung, Jawa Barat. Rapat berlangsung pada 13-14 Oktober 2024
Rapat tersebut menghasilkan keputusan rencana kerja pelaksanaan kongres internasional EASTS ke-16 di Surakarta pada September 2025 dan kongres MTI di Batam di bulan November tahun depan.
Kongres EASTS akan dihadiri 800-an peserta dari 20 negara. Acara ini adalah kolaborasi MTI bersama Universitas Sebelas Maret dan Pemerintah Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Perhubungan.
MTI bersama dengan ITB melalui NCSTT National Center for Sustainable Transportation and Technology menyelenggarakan seminar nasional bertajuk "Arah Kebijakan Transportasi Nasional dAN Penguatan Aangkutan Umum Perkotaan dI Indonesia.”
Seminar ini menghadirkan pembicara kunci Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Laode Kamaludin (Dewan Pakar Prabowo-Gibran), Bey Machmudin (Pj. Gubernur Jawa Barat), Danang Parikesit (Ketua Dewan PenasIhat MTI) dan Dhani Gumelar (Sesdishub Provinsi Jabar).
MTI menyambut baik gagasan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan yang menginisiasi penyusunan kebijakan transportasi nasional, yang memang sudah mendesak dikeluarkan untuk memberikan arah kebijakan transportasi di periode 20 tahun mendatang sebagai terjemahan dari RPJPN 2025-2045 yang baru disahkan beberapa waktu lalu.
MTI dengan seluruh jajarannya mendukung penuh penyusunan dan sosialisasi kebijakan transportasi nasional yang bersifat jangka panjang tersebut, agar pembangunan sektor transportasi dapat makin tersusun secara terstruktur, cermat dan kontinyu melewati 4 siklus kepemimpinan nasional yang akan datang sehingga dapat mempercepat pencapaian agenda pembangunan Indonesia secara lebih efektif, berdampak dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum MTI Tory Damantoro menyampaikan pandangan MTI bahwa salah satu bagian utama dari kebijakan transportasi nasional ke depan adalah pembangunan sistem angkutan umum di kawasan perkotaan.
"Penduduk perkotaan sudah mencapai 170 juta orang di sisi lain peran penting kota sebagai pusat peradaban, budaya, serta pusat pembangunan kesejahteraan bangsa harus terus dijaga dan bahkan ditingkatkan jangan sampai terhambat oleh masalah kemacetan," jelas Tory dalam keterangannya, Senin (14/10/2024).
Untuk itu MTI mengingatkan semua pihak terutama pemerintah daerah, baik provinsi, kota, maupun kabupaten bahwa sudah sangat mendesak bagi kota kota besar di seluruh Indonesia untuk memiliki sistem angkutan umum yang layak, efisien, berkeselamatan, dapat diandalkan dan bisa menjadi kebanggaan seluruh warga masyarakat.
Ditambahkan oleh Tory, tentu untuk pembangunan angkutan umum diperlukan komitmen politik dan kerjasama yang kuat antar daerah agar dapat secara konsisten dna berkelanjutan merespon kebutuhan perkembangan kota yang terus meluas melampaui batas batas administrasi wilayah.