PIS juga menggalakkan upaya diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa. Untuk memuluskan upaya tersebut, saat ini PIS telah memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura (PIS Asia Pacific), Dubai (PIS Middle East), dan London (PIS Europe). Letak ketiga kantor perwakilan yang berada di titik-titik strategis diharapkan dapat meningkatkan jaringan dan rute internasional PIS. Sebagai informasi, PIS baru saja membuka rute baru ke negara-negara baltik. Hingga saat ini, PIS telah berlayar ke 65 rute internasional.
Selain melalui diversifikasi rute, PIS juga tengah meningkatkan presentasi kargo hijau dalam keseluruhan operasi bisnisnya. Bahkan, PIS menargetkan peningkatan pendapatan bisnis hijau ke angka 34% terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan. Strategi PIS untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau adalah melalui pasar bahan bakar hijau, yakni LNG, LPG, dan Amonia.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, PIS memiliki target untuk menurunkan tingkat CO2 yang dihasilkan dari operasional perusahaan hingga 32% pada 2034. Untuk mendukung realisasi target tersebut, Yoki menyatakan bahwa PIS telah melakukan sejumlah inovasi khusus untuk mengurangi produksi emisi karbon dalam seluruh lini bisnisnya. Seperti pengembangan teknologi energy saving devices, pengembangan desain kapal yang ramah lingkungan, dan teknologi dual-fuel yang meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar kapal hingga 30%.
Dalam penutupnya, Yoki menegaskan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik serta ekonomi yang memiliki dampak negatif terhadap masa depan industri maritim.
“Kami sadar betul di era globalisasi yang semakin terhubung seperti saat ini, PIS tidak bisa menghadapi berbagai tantangan tersebut sendirian. Kami melihat pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik dari sisi regulator maupun pelaku industri untuk duduk bersama dan bekerjasama bahu-membahu untuk mencari solusi terbaik, tidak hanya bagi masa depan industri shipping, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat dunia,” ujar Yoki.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)