Lalu, Bandara Internasional Lombok NTB, Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, hingga Bandara Internasional Yogyakarta.
Kebijakan penurunan harga avtur dibarengi dengan penyesuaian harga tiket pesawat selama libur Nataru tahun ini. Simon menyebut, maskapai penerbangan melakukan cross subsidi alias subsidi silang, sehingga tarif tiket pesawat bisa ditekan.
“Mungkin dengan cross subsidi atau subsidi silang dengan demikian harga tiket keseluruhan bisa turun,” paparnya.
Simon menilai penurunan tarif tiket pesawat tidak semata-mata karena terkereknya harga avtur. Namun, dikontribusikan oleh banyak pihak, termasuk kementerian dan lembaga (K/L).
“Tentunya ini harga tiket turun bukan semata-mata sumbangsih dari Pertamina, tapi banyak juga dari pihak kementerian kelembagaan lainnya semua dari airlines,” paparnya.
“Dari bandara jadi banyak faktor salah satunya itu. Nah kurang lebih untuk penurunan ini kami perkirakan sekitar 7 persen, penurunan dari harga normal dan itu bervariasi terutama kalau kita pakai patokan di Cengkareng (Bandara Soetta),” beber dia.
Bandara Internasional Soekarno - Hatta (Soetta) termasuk harga yang terendah dibandingkan beberapa bandara lainnya.
“Hal ini berlakukan di beberapa tempat, 19 antara lain di tiga major airport itu Kualanamu, Bali, dan Juanda, dan untuk yang berikutnya lima bandara destinasi prioritas yaitu Silangit, Lombok, Komodo, Sam Ratulangi, Kulonprogo,” lanjut dia.
“Dan sisanya di 11 bandara prioritas Nataru yaitu Subadio, Pattimura, Hasanudin, Sepinggan, El Tari, Sorong, Mozes Kilangin, Sentani, Wayoti, dan Frans Kaisiepo,” ucapnya.
(Taufik Fajar)