Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Mal Khawatir di 2025, Ada Ada?

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Selasa, 10 Desember 2024 |21:18 WIB
Pengusaha Mal Khawatir di 2025, Ada Ada?
Pengusaha Mal Khawatir di 2025, Ada Apa? (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memprediksi periode low season di 2025 akan lebih panjang dibandingkan tahun ini. Pasalnya, periode Ramadan dan Idul Fitri tahun depan berlangsung lebih maju dari tahun sebelumnya.

Ramadan tahun depan diperkirakan dimulai pada 2 Maret 2025, dan Idul Fitri diproyeksi jatuh pada 1-2 April 2025. Sehingga, jarak antara Ramadan dan Idul Fitri dengan periode puncak lainnya atau peak season yakni Natal dan Tahun Baru akan lebih lama.

“Jadi yang perlu diwaspadai itu setelah Idul Fitri. Kalau tahun ini low season-nya dalam, maka tahun depan low seasonnya akan panjang karena Ramadan-nya lebih awal. Jadi setelah Idul Fitri ke Nataru sangat panjang. Itu yang harus diantisipasi,” kata Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja dalam Market Review IDX Channel pada Selasa (10/12).

Sementara di tahun 2024 ini, Alphonzus mengatakan bahwa industri ritel mengalami low season yang cukup dalam dan pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Hal itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah bawah sejak awal tahun 2024.

Meski demikian, kinerja ritel masih tertolong oleh sejumlah momentum seperti tahun baru, hari raya Imlek, Pemilihan Presiden (Pilpres), Ramadan, dan Idul Fitri. Selain itu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang berlangsung pada November kemarin juga dinilai cukup membantu industri ritel dalam negeri.

Alphonzus mengatakan, momentum Nataru juga akan menjadi pendorong kinerja ritel tahun ini, namun menurutnya periode ini tidak akan cukup untuk membantu kinerja industri ritel mencetak pertumbuhan yang sama seperti tahun lalu.

“Secara keseluruhan akan menjadi tidak terlalu signifikan karena sulit mengejar ketertinggalan dari Idul Fitri sampai Desember ini,” tutur Alphonzus.

Namun, APPBI tetap optimistis industri ritel tetap tumbuh meski tidak signifikan. Optimisme tersebut berdasarkan hasil dari Survei Konsumen Bank Indonesia pada November 2024 yang mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sebagai informasi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2024 yang tercatat sebesar 125,9, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1.

Meningkatnya keyakinan konsumen pada November 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 113,5 dan 138,3, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 109,9 dan 132,4. Adapun IKE dan IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya. 

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement