Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penyebab Blacklist BI Checking Apa Saja?

Kezia Putri Sagita , Jurnalis-Sabtu, 21 Desember 2024 |18:02 WIB
Penyebab Blacklist BI Checking Apa Saja?
Penyebab Blacklist BI Checking (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penyebab blacklist BI Checking apa saja? BI Checking merupakan salah satu informasi yang bisa diakses oleh pihak kredit untuk mengecek riwayat kredit nasabah.

Blacklist BI Checking merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan riwayat kredit seseorang. Nantinya, ketika nasabah ingin meminjam suatu pinjaman/kredit, pihak kredit akan mengecek terlebih dahulu riwayat pinjaman nasabahnya.

Ketika nasabah masuk ke daftar hitam, otomatis ia akan sulit mendapatkan persetujuan pinjaman dari lembaga keuangan terkait. Maka dari itu, intip di sini apa saja penyebab blacklist BI Checking.

1. Telat Membayar Cicilan

Meskipun Anda pada akhirnya melunasi cicilan Anda, namun Anda akan tetap mendapatkan skor kredit jika membayar cicilannya secara telat.

2. Tidak Membayar Tunggakan

Salah satu penyebab utama masuk ke daftar BI Checking juga karena Anda tidak membayar tunggakan. Ketika Anda tidak membayar tunggakan, data cicilan Anda akan langsung masuk ke SLIK OJK.

3. Kartu Kredit Bermasalah

Biasanya, jika Anda memakai kartu kredit berlebihan atau melebihi batas kredit akan menyebabkan kartu kredit yang bermasalah. Hal ini juga bisa menjadi penyebab.

4. Tidak Melunasi Pinjaman Online

Jika Anda tidak melunasi Pinjol, data Anda juga akan masuk ke OJK dan akan mempengaruhi ke BI Checking.

Demikian penyebab Blacklist BI Checking. Untuk menghindari Blacklist BI Checking, para nasabah penting untuk melunasi cicilan sebelum waktu yang sudah ditentukan.

Untuk menjaga riwayat keuangan Anda di masa depan, Anda harus mempertimbangkan dengan cermat riwayat kredit dan pengeluaran Anda. Tetap bijak dalam bertindak dan berhati-hati dalam memilih kredit atau pinjaman.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement