Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa banyaknya BPR bangkrut diakibatkan dari manajemen yang curang atau fraud. Ia juga menjelaskan bahwa BPR tutup dan bangkrut karena dampak pelemahan ekonomi, bukan karena dampak penurunan ekonomi.
Purbaya menambahkan bahwa LPS berencana untuk meluncurkan program dengan tujuan agar manajemen BPR bisa mengelola sesuai kaidah perbankan.
Contoh programnya bisa melalui pengelolaan manajemen BPR yang menggunakan sistem Informasi Teknologi (IT) sehingga bisa menghindari fraud. Program ini diharapkan bisa berhubungan dengan IT supaya bisa menangani manajemen BPR. Namun terkait dengan penyelamatannya, Purbaya mengatakan bahwa belum ada daftar BPR dari OJK yang perlu diselamatkan kembali.
Senada, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual pun memastikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih baik-baik saja. Namun meskipun begitu, David masih perlu menilai dengan waspada terhadap beberapa sentimen eksternal. Dan soal penutupan bank, ia juga menilai bahwa kasus kebangkrutan bank di Indonesia disebabkan dari berbagai faktor, salah satunya karena persaingan bisnis antar bank.
Berikut adalah 20 bank yang tutup sepanjang 2024:
1. BPR Wijaya Kusuma
2. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
3. BPR Usaha Madani Karya Mulia
4. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
5. BPR Purworejo
6. BPR EDC Cash
7. BPR Aceh Utara
8. PT BPR Sembilan Mutiara
9. PT BPR Bali Artha Anugrah
10. PT BPRS Saka Dana Mulia