Tambahan paket stimulus bantuan pangan, diskon listrik, buruh pabrik tekstil, pakaian, alas kaki, dan furniture tidak bayar pajak penghasilan setahun, pembebasan PPN rumah, dan lain-lain pun akan menjadi bantalan bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penerimaan negara melalui pajak, tetapi juga memastikan setiap kebijakan yang diambil tetap berpihak kepada pekerja dan buruh,” jelas Febrio.
Konsumsi Masyarakat Dipastikan Tetap Terjaga
Konsumsi masyarakat tetap terjaga di tengah akan diberlakukannya kebijakan penyesuaian PPN, Ekonom Bank Permata Josua Pardede. “Konsumsi masyarakat menengah ke bawah kemungkinan tetap terjaga karena barang kebutuhan pokok tetap bebas PPN, dan adanya stimulus subsidi listrik dan pangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kenaikan PPN menjadi 12 persen berpotensi menimbulkan perlambatan ekonomi yang marginal dalam jangka pendek melalui penurunan konsumsi rumah tangga dan tekanan inflasi. Namun, dampak ini dapat diminimalkan melalui paket stimulus yang tepat sasaran, subsidi, serta insentif yang diberikan kepada sektor-sektor strategis.