JAKARTA - Konektivitas yang lancar dan stabil akan berdampak besar bagi kinerja perusahaan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Konektivitas yang baik pun turut mendukung layanan pelanggan yang lebih baik, sehingga memungkinkan perusahaan merespons cepat kebutuhan dan masalah pelanggan.
Bahkan dalam jangka panjang, kelancaran konektivitas berkontribusi pada pertumbuhan bisnis, inovasi dan kepuasan pelanggan, termasuk soal laporan kinerja jaringan yang komprehensif sebagai alat pemantauan kualitas layanan.
Apalagi di berbagai perusahaan, laporan kinerja menjadi krusial untuk kepatuhan dan audit, sembari memastikan perusahaan memenuhi regulasi dan standar industri menjadi lebih mudah dengan adanya data yang akurat.
“Netmonk Prime dari Telkom yang bergerak di bidang pemantauan infrastruktur IT, termasuk jaringan, web/API, dan server, sehingga mampu memberikan solusi yang lebih powerful dan mudah digunakan,” kata EVP Digital Business Telkom, Komang Budi Aryasa dalam keterangan di Jakarta, Kamis (26/12/2024).
1. Memaksimalkan Penggunaan Sumber Daya Jaringan
Perusahaan dapat melihat pola penggunaan jaringan secara detail, termasuk kapan peak hours dan jam-jam rendah penggunaan berlangsung.
Hal ini memungkinkan perusahaan mengatur pemeliharaan jaringan tanpa mengganggu operasional utama, dapat mencegah pemborosan dan memastikan sumber daya jaringan digunakan secara efektif dan efisien.
2. Perencanaan Kapasitas yang Tepat Sasaran
Laporan dari Netmonk Prime juga membantu menentukan kapan saat yang ideal menambah kapasitas jaringan, di tengah meningkatnya pertumbuhan bisnis dan peningkatan kebutuhan kapasitas jaringan.
Selain itu, memudahkan perusahaan menganalisis kebutuhan penambahan kapasitas yang dapat ini membantu mencegah gangguan operasional akibat overload jaringan.
3. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pengalaman pengguna merupakan komponen utama dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Jaringan yang tidak stabil atau lambat dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.
Melalui laporan mendalam, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah seperti latency atau throughput rendah yang dapat berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan karena adanya peningkatan performa layanan yang signifikan.
4. Keputusan yang Berbasis Bukti Nyata
Mampu menunjukkan jaringan dengan mengalami lonjakan trafik dan mampu memberikan analitik secara real-time yang memungkinkan perusahaan memantau kinerja jaringan secara langsung.
Dengan fitur deteksi anomali, aplikasi monitoring juga mampu mendeteksi permasalahan sejak dini dan mengirimkan notifikasi peringatan.
Dalam banyak kasus, lanjut Komang, langkah ini bisa menjadi perbedaan antara downtime yang singkat dan gangguan jaringan berkepanjangan yang merugikan. Utamanya bagi perusahaan yang berambisi untuk terus bertumbuh di era digital, karena menjaga kinerja jaringan dengan optimal bukan sekadar pilihan, justru sebuah kebutuhan.
(Taufik Fajar)