JAKARTA - Pengusaha mal mensiasati pelemahan daya beli masyarakat di Pulau Jawa. Pelaku usaha pusat perbelanjaan putar otak mencari peluang baru, termasuk memilih ekspansi di wilayah luar Jawa.
1. Daya Beli di Pulau Jawa Rendah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai, daya beli masyarakat di Pulau Jawa relatif rendah, kendati inflasi masih terkendali.
“Karena di dalam Pulau Jawa itu memang daya belinya lebih terdampak daripada di luar Jawa,” katanya saat ditemui di Gedung Sarinah belum lama ini, dikutip Minggu (29/12/2024).
2. Ekspansi ke Luar Jawa
Alphonzus menyoroti wilayah-wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera sebagai kawasan potensial untuk pertumbuhan bisnis pusat perbelanjaan.
Sehingga ekspansi ke luar pulau dengan penduduk terpadat ini menjadi pilihan yang logis, sekaligus langkah adaptif menghadapi situasi ekonomi.
“Kami pelaku usaha harus cari akal di dalam segala situasi. Salah satunya adalah mengembangkan usaha di luar Pulau Jawa,” ujarnya.
3. Kalimantan Paling Dilirik
Kalimantan dinilai sebagai kawasan paling menjanjikan, terutama dengan pesatnya perkembangan wilayah menyusul pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sulawesi dan Sumatera juga masuk dalam radar pelaku usaha karena stabilitas daya beli.
“Di luar Jawa relatif lebih stabil. Terutama Kalimantan kan sangat maju sekali. Kemudian Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Jadi salah satu strategi yang akan diambil nanti lebih banyak mengembangkan usaha di luar Pulau Jawa,” tandasnya.
(Feby Novalius)