Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kinerja BUMN Karya Diproyeksi Masih Tertekan di 2025

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Minggu, 05 Januari 2025 |15:55 WIB
Kinerja BUMN Karya Diproyeksi Masih Tertekan di 2025
BUMN Karya di 2025 (Foto: Okezone)
A
A
A

3. Proyek Jalan Tol

Meskipun sebagian besar proyek jalan tol baru dihentikan, beberapa proyek tetap akan dilanjutkan karena telah mencapai tahap penting dalam proses pengembangannya.

Tauhid memandang, kebijakan tersebut berdampak buruk bagi kinerja perseroan di sektor infrastruktur, terutama di sepanjang 2025 ini. 

“Saya kira begini, pertama ya kalau prospek tetap tergantung nilai yang kebanyakan kan proyek-proyek  infrastruktur yang dibangunkan pemerintah, saya menduga bahwa penugasan untuk infrastruktur ini akan semakin turun karena anggaranya kan di 2025 agak turun,” paparnya. 

Kementerian BUMN memang menargetkan tahapan inbreng saham tujuh perusahaan pelat merah rampung di awal tahun. 

Adapun, BUMN Karya yang bakal dikonsolidasikan yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Hutama Karya (Persero) atau HK, PT Nindya Karya (Persero)

Kemudian, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP).

Dalam skemanya, Waskita Karya akan di-inbreng-kan ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PTPP. Dari tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja.

“Tapi kalau konsolidasi merger ini, rasio CAR (capital adequacy ratio)

dan sebagainya bukan tambah baik karena kan aset bertambah, tapi penambahan pendapatannya kan langsung rasionya berubah gitu ya, karena yang satu bagus, yang satu bleeding,” beber dia. 

“Nah ketika bleeding yang bagus-bagus, kalau hitung rasio-rasio biasanya langsung anjlok begitu ya. Nah itu yang menyebabkan dia nggak bisa langsung, jadi di tahun pertama, kedua masih akan bleeding, kemungkinan akan ada prospek cerah di tahun ketiga atau keempat sangat tergantung dari jumlah proyek yang bisa didapatkan,” jelas Tauhid.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement