Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gandeng China, Investasi Rp15 Triliun di KEK Sei Mangkei Bakal Tambah 7.000 Tenaga Kerja 

Fitria Azizah Banowati , Jurnalis-Minggu, 12 Januari 2025 |12:21 WIB
Gandeng China, Investasi Rp15 Triliun di KEK Sei Mangkei Bakal Tambah 7.000 Tenaga Kerja 
China Investasi ke Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - China bakal melakukan investasi bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. Investasi ini diperkirakan akan menyerap hingga 7.000 tenaga kerja lokal.

Komitmen investasi ini usai Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani melakukan kunjungan kerja ke China untuk membahas potensi kerja sama strategis dengan Basic International Investment Pte Ltd. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 9 Januari 2025 tersebut fokus pada rencana investasi bisnis di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.

1. Bahas Investasi di KEK Sei Mangkei

Dirut PTPN bertemu dengan CEO sekaligus pemilik Basic International Investment Pte Ltd. Mr Liu. Dia menyampaikan apresiasinya kepada PTPN atas dukungan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan administrasi bisnis Basic International Investment Pte Ltd. di Indonesia. 

Ia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi melalui investasi signifikan yang diproyeksikan mampu menyerap hingga 7.000 tenaga kerja lokal. Menurut Liu, Indonesia, khususnya KEK Sei Mangkei, merupakan lokasi strategis 
untuk investasi di tengah ketidakpastian politik global.

Pihaknya berencana menambah satu pabrik sarung tangan berbahan dasar karet alami serta mendirikan lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) karet bekerja sama dengan lembaga penelitian dalam negeri seperti Riset Perkebunan Nusantara 
(RPN). 

“Tujuannya adalah meningkatkan kualitas, efisiensi, dan inovasi produk berbasis karet," ujar Liu.

2. Potensi Bisnis Baru Dukung Target Ekonomi 8%

Dirut PTPN III Abdul Ghani menyambut positif rencana Basic International Investment Pte Ltd. yang akan menambah investasinya di Indonesia. Menurutnya, inisiatif ini memberikan potensi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas karet yang sebelumnya mengalami tekanan harga. 

“Rencana konversi lahan karet menjadi sawit atau tebu akan dikaji kembali sesuai kebutuhan bahan baku karet alami Basic International Investment Pte Ltd.,” jelasnya.

Abdul Ghani juga menegaskan bahwa investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi PTPN sebagai korporasi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat sekitar. “Dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja, langkah ini sejalan dengan target pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%,” tambahnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement