JAKARTA - Indonesia dan China mulai mengembangkan Pabrik Pengolahan Copper Foil Baterai. Hal ini sejalan dengan visi "Asta Cita" Pemerintah Indonesia, yang menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Inisiatif ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem baterai global dan mendukung pemenuhan permintaan global Copper Foil, yang sangat penting untuk produksi baterai dan berbagai komponen listrik, terutama dalam
aplikasinya di kendaraan listrik (EV).
Indonesia Battery Corporation (IBC), bersama dengan Nuode New Materials
Co., Ltd (Nuode), China Hualong International Construction Corporation (SINORON), dan PT Sentosa Laju Sejahtera (SLS), menandatangani Heads of Agreement (HoA) terkait dengan inisiasi pengembangan Pabrik Pengolahan Copper Foil Baterai di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, Pabrik Pengolahan Copper Rod dan Foil akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan transfer teknologi dari mitra internasional. Melalui pengolahan katoda tembaga menjadi Copper Rod dan Foil yang bernilai tambah tinggi di dalam negeri, proyek ini mampu mendorong hilirisasi tembaga Indonesia, menjadikan
Indonesia sebagai pemain kunci dalam transisi energi global.
Direktur Pengembangan dan Operasi IBC, Jeffrie Korompis, mengungkapkan, kemitraan ini mempertegas komitmen IBC untuk memajukan industri hilir Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem baterai global.