Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri ATR Buka Suara soal HGB Pagar Laut Surabaya 655 Hektare

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 22 Januari 2025 |16:12 WIB
Menteri ATR Buka Suara soal  HGB Pagar Laut Surabaya 655 Hektare
Menteri ATR soal HGB Pagar Laut di Sidoarjo (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid membenarkan ada Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di laut Surabaya hingga Sidoarjo, Jawa Timur. Luas yang tercatat dalam HGB tersebut mencapai 656,85 hektare. 

"Saya sudah cek di Surabaya, memang ada SHGB sebanyak 3 biji di kawasan di desa namanya Segoro Tambak Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Nah 3 bidang HGB seluas 656,85 hektar, ya sudah untuk pembulatan tambak 657 (hektare), lah, ya," kata Nusron di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).


1.    Ada 3 Bidang SHGB


Setelah dilakukan pengecekan, Nusron mengungkap bahwa tiga bidang SHGB ini atas nama PT Surya Intipertama (285,16 hektar), PT Semeru Cemerlang (152,36 hektar), dan PT Surya Intipermata (219,31 hektar). SHGB ini diterbitkan pada tahun 1996 dan 1999, dengan rincian SHGB pertama keluar pada 2 Agustus 1996, kedua pada 15 Agustus 1996, dan ketiga pada 26 Oktober 1999.

"HGB (285,16 hektare) ini keluar pada taun 1996, kemudian yang nomor 2 (seluas 152,36 hektare) juga tanggal 2 Agustus, yang nomor 2 keluar tanggal 15 Agustus 1996. Yang nomor 3 (seluas 219,31 hektare) keluar 26 Oktober tahun 1999," ujar Nusron. 


2.    Alasan HGB


Dia menilai, HGB itu kemungkinan dikeluarkan karena dahulu kawasan tersebut berbentuk tambak. Dia pun mengaku sudah mencocokkan peta kawasan geografis wilayah tersebut pada tahun 90-an dan sesudahnya. Hasilnya, ada perubahan bentuk geografis yang semula tambak menjadi laut.

"Dulunya tambak, sudah tak tunjukkan petanya before sama after ya kan, nah karena before-nya begitu, afternya begini (jadi laut). Kondisi alamnya berubah," ujarnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement