Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

100 Hari Prabowo-Gibran, AHY Ungkap PR Pembangunan Infrastruktur dari Kualitas hingga Dana

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Selasa, 28 Januari 2025 |15:05 WIB
100 Hari Prabowo-Gibran, AHY Ungkap PR Pembangunan Infrastruktur dari Kualitas hingga Dana
Menko AHY menjabarkan tiga isu utama dalam pembangunan infrastruktur. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemukan tiga isu utama di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan dalam 100 hari bekerja di Kabinet Merah Putih Prabowo - Gibran. 

"3 bulan waktu yang singkat tapi cukup untuk kita memetakan berbagai permasalahan di bidang infrastruktur dan kewilayahan," ujarnya AHY dalam acara '3 Bulan Pertama Prabowo - Gibran Memimpin Indonesia' di Universitas Pertahanan, Selasa (28/1/2025).

1. Pemetaan Infrastruktur

AHY menjabarkan, ketiga isu utama tersebut secara umum adalah pemanfaatan infrastruktur terbangun yang belum optimal, keterbatasan anggaran, waktu proses pembangunan infrastruktur.

Pada kesempatan itu, Menko AHY menjelaskan pembangunan infrastruktur yang sudah rampung dikerjakan terkadang justru tidak termanfaatkan optimal untuk kepentingan masyarakat. Hal ini disebabkan karena tidak ada konektivitas lanjutan kepada infrastruktur tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mencontohkan, misalnya pembangunan bandara yang dicita-citakan meningkatkan konektivitas angkutan udara. Tapi setelah bandara itu rampung dibangun tidak berdampak banyak pada peningkatan pergerakan penumpang transportasi udara.

"Pertama seringkali kita tidak memiliki perencanaan yang terintegrasi, sehingga ketika infrastruktur terbangun, penggunaan tidak optimal, misalnya membangun bandara besar tapi konektivitas menuju bandara itu belum optimal, sehingga belum menghadirkan yang kita harapkan misal jumlah penumpang yang signifikan," lanjutnya.

2. Dana Infrastruktur

Isu kedua, AHY menjelaskan pembangunan infrastruktur butuh biaya yang tidak murah. Peran fiskal negara tidak akan mampu untuk memenuhi kelengkapan infrastruktur di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan geografis yang cukup luas.

"Kedua, kita selalu dihadapkan pada prioritas, disini kita harus jernih, mana yang harus kita dahulukan, dihadapkan terhadap keterbatasan anggaran, karena selalu keinginan kita tidak terbatas, tetapi sumber daya kita selalu ada batasannya termasuk anggaran," tambahnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement