JAKARTA - Penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% pada 2024. Sementara, pada kuartal IV-2024 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), kini nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan III tahun 2024, dihitung berdasarkan harga yang berlaku, mencapai Rp5.633 triliun. Jika dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2010 nilainya adalah Rp3.279 triliun.
Perekonomian Indonesia pada triwulan III tahun 2024 tumbuh sebesar 1,50% (q-to-q) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, 4,95% secara year to year, dan tumbuh sebesar 5,03% (c-to-c) jika dilihat secara kumulatif.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tumbuh dengan angka yang stabil jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Artinya, Indonesia memiliki ketahanan ekonomi nasional yang kuat, didukung oleh aktivitas ekonomi domestik yang relatif terjaga.
Meskipun angka pertumbuhan ini terlihat kecil, tetapi hal ini merupakan sebuah hal positif yang menunjukan bahwa ekonomi Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik.
Tingginya permintaan domestik dan luar negeri menjadikan industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni sebesar 0,96 persen.
Diantaranya terdapat industri makanan dan minuman yang tumbuh mencapai 5,82 persen dikarenakan permintaan domestik produk makanan dan peningkatan ekspor produk minuman. Lalu Industri Logam Dasar, yang tumbuh sebesar 12,36 persen dikarenakan permintaan luar negeri untuk logam dasar, khusus nya besi dan baja.
Selain itu, untuk industri barang logam dan peralatan listrik tumbuh sebesart 7,29 persen, karna permintaan negara luar untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik.
Selain berlanjutnya pembangunan IKN, terdapat aktivitas konstruksi lainnya seperti jalan tol dan infrastruktur lainnya yang dibangun oleh pemerintah dan swasta. Hal ini menjadikan salah satu faktor penyebab tumbuhnya ekonomi Indonesia pada bidang konstruksi.
Dengan adanya peningkatan supply barang-barang domestik dan impor terutama dari barang-barang industri pengolahan nonmigas, membuat terjadinya pertumbuhan ekonomi pada perdagangan besar dan eceran suku cadang dan aksesoris mobil dan sepedah motor.
Peningkatan traffic data (komunikasi data), internet dan jasa teknologi informasi, menjadi faktor pendukung dalam pertumbuhan Informasi dan Komunikasi.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PBD. Pada triwulan III tahun 2024 (y-on-y), konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 2,55 persen untuk konsumsi restoran dan hotel. Selain itu juga terdapat transportasi dan komunikasi yang tinggi akibat penjualan sepedah motor, dan penumpang angkutan rel, laut dan udara.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang meliputi pembangunan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta, peningkatan realisasi belanja modal pemerintah, dan peningkatan impor barang modal, khususnya jenis mesin dan peralatan lainnya, menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
Perlu diketahui bahwa Pulau Jawa masih menjadi pusat ekonomi utama, dengan total kontribusi terbesar terhadap PDB Nasional yaitu sebesar 56,84 persen dan mencatat pertumbuhan sebesar 4,92 persen.
(Feby Novalius)