Transformasi Agro-Ekologis Jadi Fokus Utama Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan (ICOPE) 2025

3. Isu POME

Untuk merespons berbagai isu simpang siur terkait POME kelapa sawit, diperlukan studi yang seimbang dan komprehensif. Dalam ICOPE 2025 akan dijelaskan hasil penelitian cara memanfaatkan POME secara optimal, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Hal ini bertujuan mencegah pencemaran serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat finansial dan ekologis dari limbah tersebut. Selain itu, studi juga akan membahas beragam teknologi pemanfaatan POME agar tidak lagi dipandang sebagai sumber polusi.

Hal ini selaras dengan komitmen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang dicanangkan Pemerintah Indonesia. "POME kelapa sawit tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga berperan dalam mencegah pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK)," ungkap Haskar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Program Climate & Market Transformation WWF Indonesia Irfan Bakhtiar juga menyambut ICOPE 2025 sebagai platform yang mendukung produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. WWF Indonesia, ulasnya, mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan melalui berbagai program dan inisiatif.

ICOPE merupakan acara penting yang mempertemukan para ahli, pemimpin industri, dan pembuat kebijakan untuk bertukar pengetahuan, mengatasi tantangan lingkungan, dan mencari solusi untuk praktik kelapa sawit yang bertanggung jawab.

“Seminar ICOPE ini adalah bagaimana kita membuat aksi-aksi untuk industri kelapa sawit berkelanjutan berdasarkan science. jadi apa yang kita lakukan itu best practice dan good agricultural,” tutupnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)