JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap sumber anggaran Danantara bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun sumber dana utama yang digunakan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam mengelola investasi dari aksi korporasi.
Dia memastikan, anggaran yang dipakai BPI Danantara berasal dari aksi korporasi perusahaan pelat merah. Nantinya, uang tersebut dialokasikan Danantara untuk mengintervensi percepatan investasi atau pertumbuhan makro ekonomi nasional.
“Tidak terus-menerus bergantung kepada penggunaan APBN, tapi dana yang dihasilkan daripada korporasi (aksi korporasi), ini bisa dipakai mengintervensi percepatan investasi atau pertumbuhan ekonomi,” ujar Erick saat ditemui di tempat kerjanya, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (11/2/2025).
Adapun, Danantara berfokus pada beberapa sektor investasi strategis. Seperti pangan, energi, dan bidang hilirisasi lainnya.
“Baik tadi intervensi di yang namanya hilirisasi, apakah pangan, apakah listrik, energi, dan lain-lainnya untuk menjaga tadi penyerapan tenaga kerjanya harus mulai seimbang,” paparnya.
Presiden Prabowo Subianto memang menginisiasi pendirian BPI Danantara, selaku badan investasi baru yang fokus pada tiga pilar, yakni investment management, investment banking, dan asset management.
Keberadaannya diyakini bisa memperluas peluang investasi di dalam. Dengan tiga pilar, BP Danantara punya daya tawar yang tinggi bagi investor asing.
“Lahirnya danantara ini visi Bapak Presiden ingin memastikan ada terobosan,” ucap Erick.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)