JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyinggung masih ada peserta BPJS Kesehatan yang tidak mau membayar iuran bulanan. Namun, mereka justru mampu mengeluarkan Rp500 ribu per bulan untuk membeli rokok.
Ghufron menyinggung kelompok Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) BPJS Kesehatan. Dirinya menyayangkan pihak-pihak yang tidak mau membayar iuran BPJS Kesehatan.
"Memang peserta PBPU, upahnya enggak dapat nih, itu paling sulit. Dan mereka, karena tekanan ekonomi dan segala macam enggak ada kesadarannya. Tapi kalau beli rokok mampu, Rp500 ribu sebulan mampu," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (11/2/2025).
Ghufron menjelaskan, iuran bulanan BPJS kesehatan tidak sampai sepersepuluh pengeluaran untuk membeli rokok per bungkusnya. Untuk kelas 3 BPJS Kesehatan biayanya adalah Rp42 ribu. Bahkan, karena pemerintah memberi subsidi Rp7.000 maka biayanya hanya Rp35 ribu per bulan.
"BPJS enggak sampai sampai sepersepuluhnya. Bukan Rp48 ribu, tapi Rp42 ribu. Kalau bayar masih disubsidi oleh pemerintah, baik pusat, daerah, bayarnya itu Rp35 ribu," katanya.
Ghufron mengatakan secara umum kolektivitas iruan yang dilakukan BPJS Kesehatan mencapai 98,7%. Menurutnya, tingginya angka ini disebabkan karena channel pembayaran mencapai 950 ribu.
"Sudah lebih dari 950 ribu channel pembayaran. Ada GoPay, OVO, ada Indomaret, ada, waduh, kalau kita sebut, 10 aja sulit, ini 950 ribu," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)