Jepang memiliki sistem transportasi umum yang efisien namun relatif mahal. Biaya tiket bulanan kereta bisa mencapai 7.000 yen (sekitar Rp740 ribu), sedangkan tiket sekali jalan sekitar 210 yen (Rp22 ribu). Jika menggunakan taksi, tarif per kilometernya sekitar 410 yen (Rp43 ribu).
Tagihan bulanan untuk listrik, air, dan gas berkisar antara 7.000-10.000 yen (Rp740 ribu-Rp1 juta), tergantung pada penggunaan serta kondisi cuaca.
Bagi yang ingin menempuh pendidikan di Jepang, biaya kuliah di universitas negeri dimulai dari 535.000 yen (Rp56 juta) per tahun, tergantung pada universitas dan program studi yang dipilih.
Selain kebutuhan pokok, terdapat pengeluaran tambahan seperti internet dan hiburan. Paket data internet 20 GB dapat menghabiskan sekitar 3.000 yen (Rp300 ribu) per bulan. Sementara itu, biaya hiburan seperti tiket bioskop berkisar 1.000 yen (Rp100 ribu) dan karaoke per jam sekitar 200 yen (Rp21 ribu).
Secara keseluruhan, total biaya hidup di Jepang berkisar antara 100.000 hingga 200.000 yen per bulan (Rp10 juta-Rp21 juta), dengan rata-rata sekitar 158.000 yen (Rp16 juta). Besarnya biaya ini sangat bergantung pada lokasi tempat tinggal, kebutuhan, serta gaya hidup masing-masing individu. Meskipun biaya hidup di Jepang relatif tinggi, dengan perencanaan keuangan yang baik, pengeluaran dapat dikelola agar tetap terjangkau sesuai dengan penghasilan.
Baca selengkapnya: Viral Hashtag Kabur Aja Dulu, Ternyata Segini Biaya Hidup di Jepang
(Kurniasih Miftakhul Jannah)