JAKARTA – Menakar peluang investasi Indonesia di tengah target pertumbuhan ekonomi 8%. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Dedi Latip menyoroti pentingnya investasi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikannya dalam acara SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting di bidang ekonomi dan investasi.
Dedi menekankan bahwa untuk mencapai visi Indonesia 2045, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Menurutnya, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Indonesia membutuhkan investasi dalam jumlah besar.
Berdasarkan perhitungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), diperlukan investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp13.038 triliun untuk periode 2025–2029. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 143 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada dekade sebelumnya.
"Dalam nilai terbaik, untuk itu diperlukan investasi dalam jumlah yang besar untuk mendorong produktivitas ekonomi," jelasnya.
Untuk menarik investor, pemerintah menawarkan berbagai peluang di sektor-sektor prioritas, mulai dari hilirisasi sumber daya alam hingga industri manufaktur yang berorientasi ekspor.
"Untuk mencapai target tersebut, peluang investasi Indonesia yang ditawarkan antara lain hilirisasi sumber daya alam, energi baru dan terbarukan, ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan, ekonomi digital, pusat data, serta industri manufaktur yang berorientasi ekspor," tambahnya.
Dedi juga menyoroti berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah untuk menarik investasi.
"Pemerintah menawarkan super tax deduction hingga 300 persen untuk riset dan pengembangan, serta 200 persen untuk pelatihan operasional," ungkapnya.