“Arus peti kemas di Semarang terus tumbuh, ini tentu tak lepas dari industri yang juga tumbuh di wilayah Jawa Tengah. Kami perlu melakukan penataan terminal agar kapasitas tetap memadai dan TPK Semarang dapat memberikan pelayanan secara maksimal,”kata Widyaswendra, Kamis (20/02/2025).
Upaya penataan dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas untuk menghindari terjadinya kongesti di TPK Semarang baik dari sisi laut (kesiapan tambatan) maupun dari sisi darat (penumpukan peti kemas). Perseroan saat ini tengah mempersiapkan segala kelengkapan penunjang agar hal tersebut tetap berada pada koridor tata kelola yang baik.
Menurut catatan PT Pelindo Terminal Petikemas, arus peti kemas TPK Semarang pada tahun 2024 terdiri dari peti kemas luar negeri sebanyak 766.914 TEUs dan peti kemas dalam negeri sebanyak 128.990 TEUs. Arus peti kemas luar negeri tumbuh 13 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 sementara arus peti kemas dalam negeri tumbuh 24 persen.
“Jika melihat catatan TPK Semarang antara peti kemas ekspor dan impor hampir seimbang. Peti kemas ekspor sebanyak 385.224 TEUs dan peti kemas impor sebanyak 381.689 TEUs,” tuturnya.
Peningkatan arus peti kemas di TPK Semarang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah peningkatan peti kemas ekspor dengan tujuan Taiwan sebanyak 14 persen, Amerika 26 persen, Jerman 21 persen, Tiongkok sebesar 15 persen. Sebagian besar peti kemas tersebut berisi barang-barang seperti produk kayu (furniture) dan sepatu.