Okezone - PT Bank Maybank Indonesia Tbk atau Maybank Indonesia mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp1,60 triliun pada 2024 didukung tren pertumbuhan laba pada tiga triwulan sebelumnya di tahun yang sama.
Laba sebelum Pajak pada Triwulan IV 2024 sebesar Rp755 miliar, naik 34,5 persen dari Rp562 miliar pada Triwulan III 2024. Di samping itu, laba sebelum pajak Triwulan IV 2024 naik 8,1 persen dibandingkan dengan Laba sebelum Pajak Triwulan IV 2023 yakni sebesar Rp699 miliar.
Maybank Indonesia berfokus pada upaya meraih pertumbuhan ‘super growth’ guna memperkuat fundamentalnya terutama pada segmen-segmen inti seperti, kredit segmen korporasi dalam negeri berskala besar, segmen non-ritel Usaha Kecil Menengah, dan segmen ritel pembiayaan otomotif.
Selain itu, Maybank Indonesia juga menerapkan inisiatif yang bertumpu pada strategi M25+ Grup Maybank yang fokus pada peningkatan operasional bisnis dan kapabilitas teknologi.
Tak sampai di situ, bank terkemuka di Indonesia ini juga memperkuat pendekatan 'One Maybank' untuk mendorong pertumbuhan melalui segmen-segmen bisnis yang berpotensi tumbuh lebih lanjut.
Dukungan strategis ini telah menggeliatkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen di seluruh segmen inti menjadi Rp127,58 triliun pada 31 Desember 2024 dari Rp116,00 triliun tahun sebelumnya.
Kredit segmen non-ritel Community Financial Services (CFS) naik 19,7 persen menjadi Rp36,87 triliun dari Rp30,81 triliun yang didorong oleh pertumbuhan kredit komersial Business Banking sebesar 25,0 persen, kredit Usaha Kecil Menengah (SME+) sebesar 22,4 persen serta kredit segmen Retail SME (RSME) sebesar 14,1 persen.
Kredit segmen ritel CFS tumbuh 5,8 persen menjadi Rp46,00 triliun dari Rp43,47 triliun ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan otomotif anak usaha sebesar 5,9 persen, KPR sebesar 4,7 persen, serta bisnis ritel kartu kredit dan KTA sebesar 11,3 persen.
Kredit korporasi Global Banking juga menorehkan pertumbuhan sebesar 7,2 persen menjadi Rp44,71 triliun dari Rp41,72 triliun yang didukung pertumbuhan kredit segmen Large Local Corporates (LLC) yang signifikan sebesar 65,2 persen dan kredit segmen Financial Institution Group (FIG) yang tumbuh 10,1 persen.
Pembiayaan berkelanjutan (Sesuai kategori yang ditetapkan dalam Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) POJK 51/2017) tercatat sebesar Rp22,09 triliun pada Desember 2024 didukung pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp17,12 triliun.
Pada tahun yang sama, Bank membiayai sektor transportasi ramah lingkungan sebesar Rp346 miliar dan sektor energi terbarukan sebesar Rp56 miliar. Inisiatif pembiayaan berkelanjutan ini memberikan kontribusi sebesar 19,4 persen terhadap portofolio kredit Bank.
Pertumbuhan kredit yang dibukukan Bank pada 2024 berkontribusi pada peningkatan aset konsolidasian sebesar 14,8 persen menjadi Rp197,18 triliun dari Rp171,80 triliun.