Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Minta Kepala Daerah Tak Lagi Bergantung dengan APBN dan APBD

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 24 Februari 2025 |10:10 WIB
Sri Mulyani Minta Kepala Daerah Tak Lagi Bergantung dengan APBN dan APBD
Sri Mulyani Minta Kepala Daerah Tidak Bergantung pada APBN dan APBD. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta Kepala Daerah tidak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam melakukan pembangunan. Pemerintah Daerah harus bisa berinovasi dalam membiayai pembangunan di wilayahnya.

1. Skema Pembiayaan Tanpa APBN atau APBD 

Sri Mulyani menjelaskan, ada banyak skema pembiayaan yang dapat dikolaborasikan dengan berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk membantu pembangunan daerah. Dia mengatakan, apabila pembangunan infrastruktur hanya mengandalkan APBD maupun APBN, maka prosesnya akan memakan waktu lama lantaran sangat bergantung pada kondisi keuangan negara.

“Di banyak negara, membangun berbagai infrastruktur itu enggak selalu 100% APBD atau APBN, karena kalau mau nungguin APBD atau APBN, itu bisa lama banget,” tegas Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada Retret Pembekalan Kepala Daerah yang dilangsungkan di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (23/2/2025).

2. Pemda Harus Kreatif

Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan berbagai sektor pembangunan infrastruktur yang dapat dikolaborasikan dengan skema pembiayaan inovatif. Menurutnya, selagi pembangunan tersebut bisa menghasilkan pendapatan, maka pembiayaan inovatif dapat dilakukan. Hal ini seperti penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan layanan rumah sakit.

“Itu sebetulnya bisa dibangun oleh pihak swasta dengan instrumen pembiayaan yang kreatif,” ujarnya.

 

Kemenkeu sendiri kata dia, telah membuat berbagai instrumen untuk melahirkan kreativitas dalam pembiayaan pembangunan. Karena itu, pembangunan infrastruktur tetap dapat dilakukan oleh daerah meski jumlah APBD-nya terbatas asal mau berinovasi.

“Tapi memang itu perlu banyak kerja keras, komitmen-komitmen, dan juga keahlian dari sisi keuangan. Kalau benar-benar mau membangun untuk sesuatu yang create growth, menciptakan pertumbuhan, kesempatan kerja, perbaikan kesejahteraan, menurut saya kita semuanya bisa bekerja,” pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement