Prabowo menekankan pentingnya refleksi terhadap perjalanan panjang bangsa ini. Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bertanya kepada diri sendiri,
“Setelah 80 tahun merdeka, mengapa masih ada anak-anak kita yang kelaparan? Mengapa para petani dan nelayan masih berjuang untuk mendapatkan hasil yang layak? Mengapa masih ada desa dan kota yang belum tersentuh listrik?” ujarnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana mengelola sumber daya alam secara optimal untuk kesejahteraan rakyat. Presiden menegaskan bahwa pengelolaan yang tidak efisien, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran telah menghambat kemajuan.
“Mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang dianugerahkan Tuhan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan masa depan Indonesia adalah tugas utama kita,” tegas Presiden Prabowo.
Tidak hanya di sektor ekonomi, reformasi juga diupayakan dalam tata kelola pemerintahan. Presiden menegaskan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
“Saya akan melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya dan dengan segala tenaga yang bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu,” janjinya tegas.
Selain tantangan, harapan juga menjadi bagian penting dalam refleksi 80 tahun kemerdekaan ini. Presiden menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia mampu mencapai cita-citanya sebagai negara maju dan berdaulat di kancah internasional.
“Percayalah, Indonesia akan capai cita-citanya. Kita akan menjadi negara maju, negara makmur, negara terhormat,” tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)