Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Modal Danantara dari Dividen BUMN, Ini Penjelasan Wamen Tiko

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 24 Februari 2025 |22:54 WIB
Modal Danantara dari Dividen BUMN, Ini Penjelasan Wamen Tiko
Modal Investasi Danantara (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menghitung dividen perusahaan pelat merah yang digunakan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.

1. Modal Investasi Danantara

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku, nilai dividen yang akan dikontribusikan perseroan mencapai Rp300 triliun. Dari jumlah itu sebagian diantaranya dipakai untuk modal investasi BPI Danantara. 

“Rp300 triliun itu nanti dari mana? Dari seluruh BUMN? Dividen (BUMN), lagi dihitung lagi, dihitung,” ujar pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui wartawan di gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (24/2/2025).

2. Suntik Dana ke Danantara

Prabowo mengatakan, pemerintah akan menyuntik dana ke Danantara hingga USD20 miliar atau sekitar Rp320 triliun. Sumber dana tersebut berasal dari efisiensi anggaran dalam APBN dan dividen BUMN.

 


"Kita akan punya USD20 miliar dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," katanya.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menargetkan dividen BUMN berkontribusi setidaknya Rp200 triliun untuk Danantara, meskipun tidak menyebut rentang waktunya. Pada tahap awal, bakal ada tujuh BUMN yang dinaungi oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) baru itu.

Ketujuh BUMN itu selama ini memberikan sumbangan dividen terbesar ke kas negara. Mereka masing-masing tiga BUMN perbankan, yakni PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sisanya adalah BUMN non-bank yakni PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Pertamina (Persero), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Ketujuh BUMN tersebut menyumbang Rp81,7 triliun atau 95,55 persen dari total dividen BUMN yang masuk dalam pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Dividen tersebut berasal dari laba bersih 2023 sementara untuk tahun buku 2024 baru BRI saja yang menyetorkan dividen Rp10,88 triliun dalam bentuk dividen interim.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement