Purbaya menyarankan, ketika Gen Z sudah memiliki tabungan, maka sebagian dari tabungan tersebut bisa digunakan untuk berinvestasi di pasar modal, obligasi, dan produk sejenisnya. Namun ia menekankan agar sebelum itu, perlu dipahami dahulu segala risikonya.
"Tapi jangan lupa, begitu Anda investasi serius, Anda pelajarin semua aspek-aspek yang pengaruhi investasi Anda itu. Jadi yang penting, Anda harus mengerti barang apa yang Anda investasi, gimana sifatnya, gimana karakteristiknya," jelasnya.
Lebih lanjut Purbaya mengingatkan bahwa segala jenis investasi memiliki risiko, entah itu besar maupun kecil. Tapi menurutnya yang terpenting adalah kuasai dahulu ilmunya, jangan karena masih muda dan memiliki cukup dana, cenderung membabi buta ketika melakukan investasi.
"Ada yang besar (risiko), ada yang kecil. Kalau return-nya kecil, ya resikonya kecil. Return-nya besar, resikonya besar. Tapi yang penting Anda mengerti, berapa persen uang Anda taruh di resiko kecil, berapa persen taruh yang besar," ungkap Purbaya.
"Kalau Gen Z umur 20-30 ya harusnya lebih agresif kalau punya uang, masuk ke pasar modal, termasuk kripto kalau mau. Tapi intinya tetap, kuasai ilmunya. Bukan (berdasarkan) kata orang, tapi dengan pengetahuan yang Anda kembangkan sendiri," pungkasnya.
(Taufik Fajar)