“Jadi kita fokus untuk yang satu adalah greening the finance, di mana kami bekerja dengan para regulator keuangan, membantu bagaimana menggunakan rekomendasi formulasi kebijakan seperti apa yang memang bisa mendukung pengelolaan klimat dan nature lebih baik, sehingga memitigasi terjadinya kejolak stabilitas keuangan,” ujar Rizkia.
Dalam mendukung transisi menuju ekonomi berkelanjutan, sektor keuangan berperan penting dengan bekerja sama dengan lembaga keuangan dalam meningkatkan kapasitas serta merancang kebijakan yang relevan.
Langkah ini mencakup pemberian rekomendasi terkait kebijakan yang perlu diterapkan, kompetensi yang harus dimiliki, serta struktur tata kelola organisasi yang mendukung prinsip keberlanjutan. Selain itu, penting pula untuk mengembangkan produk-produk keuangan yang sesuai dengan standar keberlanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan dapat mempermudah pelaku industri dalam bertransisi ke arah yang lebih hijau.
Salah satu aspek utama dalam Sustainable Finance adalah financing the green, yaitu mobilisasi pendanaan untuk proyek-proyek berkelanjutan. Namun, tantangan besar dalam implementasinya adalah sulitnya mengalihkan pendanaan ke sektor-sektor hijau.
Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis untuk meningkatkan jumlah proyek yang layak mendapatkan pembiayaan serta mendorong pelaku usaha agar menyesuaikan model bisnis mereka. Dengan pendekatan ini, proyek-proyek yang didanai tidak hanya memenuhi kriteria keberlanjutan tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan dan ekonomi.
(Feby Novalius)