Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Kabar Pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B Rp3,8 Triliun di Pelabuhan Tanjung Priok?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 28 Februari 2025 |11:06 WIB
 Apa Kabar Pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B Rp3,8 Triliun di Pelabuhan Tanjung Priok?
Apa Kabar Pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B Rp3,8 Triliun di Pelabuhan Tanjung Priok? (Foto: PTPP)
A
A
A

JAKARTA - Progres fisik proyek pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B di Pelabuhan Tanjung Priok hingga saat ini mencapai 75%. Pembangunan proyek tersebut dengan nilai kontrak Rp3,83 triliun digarap oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat peran Pelabuhan Tanjung Priok sebagai gerbang utama distribusi ekspor dan impor di Indonesia. Mengingat posisinya yang strategis dan terhubung dengan berbagai pelabuhan lain, pengembangan kawasan pelabuhan menjadi prioritas untuk mengakomodasi peningkatan volume kargo dan logistik serta meningkatkan pelayanan bongkar muat.

1. Kontrak Pekerjaan Terminal Kalibaru Tahap 1B

Dalam kontrak Pekerjaan Terminal Kalibaru Tahap 1B, PTPP menggarap sejumlah lingkup pekerjaan strategis, di antaranya reklamasi dan perbaikan tanah pada area Terminal Petikemas 2 (CT2), Inner Port Road dan Reserved Area. 

Pembangunan struktur dermaga CT2 sepanjang 800 meter dan dermaga CT3 sepanjang 150 meter dan pengerukan kolam dermaga CT2 dan pembangunan breakwater serta penggunaan teknologi inovatif seperti metode Vacuum Preloading dan drone LIDAR untuk mempercepat pelaksanaan serta memastikan akurasi pekerjaan reklamasi. 

Vacuum Preloading Method adalah solusi untuk memperbaiki lapisan tanah lunak (very soft soil) guna menjamin stabilitas struktur. Lalu penggunaan material hasil pengerukan sebagai bahan reklamasi untuk mendukung prinsip konstruksi berkelanjutan. 

Selain itu digunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) dan Drone LIDAR untuk pengukuran topografi dan volume reklamasi secara presisi. Lainnya adalah pemanfaatan semen slag, hasil limbah pengolahan baja, dalam metode Deep Soil Mixing sebagai bagian dari green construction. 

Salah satu yang menarik mengenai penerapan teknologi dari proyek ini adalah tiang pancang baja berdiameter 2 meter dengan panjang 50 meter, yang merupakan tiang terbesar dan terpanjang di Indonesia, tanpa sambungan dari Cilegon ke Priok.

 

2. Tingkatkan Daya Saing

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia Arif Suhartono mengapreasiasi pekerjaan proyek terminal Kalibaru tersebut. "Kualitas pekerjaan rapi dan bagus, agar tetap menjaga kualitas dan waktu pekerjaan sesuai yang ditetapkan,” kata Arif.

Arif menambahkan dengan sinergi yang kuat dan inovasi teknologi, pihaknya optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta meningkatkan daya saing Pelabuhan Tanjung Priok di kancah internasional.

Proyek ini juga memiliki sejumlah keunikan yang menjadikannya sebagai salah satu pembangunan pelabuhan modern terbesar di Indonesia.

“Kegiatan pelaksanaan reklamasi pada proyek ini memanfaatkan material lumpur hasil pengerukan untuk membentuk area baru seluas 260 hektare, serta perbaikan tanah pada area seluas 100 hektare menggunakan metode Vacuum Preloading,” ujar Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement