JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve hanya akan memangkas suku bunga acuan / Fed Funds Rate (FFR) maksimal dua kali pada 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menilai pasar tenaga kerja AS masih kuat, ditambah inflasi yang tinggi.
“Pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Kebijakan moneter AS cenderung netral dengan bank sentral Amerika diperkirakan hanya akan memangkas FFR sebanyak 1 hingga maksimal 2 kali di tahun 2025 ini,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Selasa (4/3/2025)
Inflasi AS masih berada di level 3 persen year-on-year (yoy) pada Januari 2025, dengan inflasi inti mencapai 3,3 persen yoy.
“Ini menunjukkan tekanan harga di luar energi dan pangan masih cukup tinggi,” jelasnya.
Kebijakan tarif dagang AS terhadap negara mitra, ujar Mahendra, juga berpotensi meningkatkan ketidakpastian ekonomi, terutama di sisi perdagangan global.
Sedianya Presiden Donald Trump mengonfirmasi rencana penerapan tarif 25 persen atas barang-barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko ke AS.
Trump menegaskan bahwa waktu negosiasi telah habis untuk mencapai kesepakatan.
“Tidak ada ruang tersisa bagi Meksiko atau Kanada," kata Trump di Gedung Putih.
(Taufik Fajar)