Selain itu, dia juga meminta kepada Pertamina agar dapat bekerja sama secara aktif dengan pihak berwenang sehingga dapat diselesaikan perkara dengan baik.
“Dan juga kalau misalnya ada yang isu-isu lagi kemarin tuh sampai mengaitkan jadi hoax-nya ini paling nggak berhenti dulu lah. Bahwa nggak ada tuh. Fitnah-fitnah selesailah,” beber dia.
“Apalagi bulan-bulan seperti ini fitnah banyak tapi kami juga lihat memang akunnya cukup lucu. Ada akun yang menyebarkan, lucu kenapa? Karena akun itu setelah rame video itu dimana saya juga masuk di dalamnya gitu ya,” lanjut Arya.
Arya menjelaskan bahwa Kementerian BUMN telah menugaskan sosok-sosok yang menjabat sebagai Komisaris untuk mengawasi jalannya bisnis perusahaan pelat merah tersebut.
“Dan kalau ada laporan (Komisaris) di BUMN yang ada paslah hukumnya selama ini dari komisaris dan direksi ya, laporan kita. Itu pasti diproses secara hukum,” tuturnya.
Arya menambahkan, Menteri BUMN Erick Thohir juga sering berkoordinasi dengan pihak berwenang, dalam hal ini Kejagung dalam program bersih-bersih BUMN.
“Contoh yang terbaru Indofarma. Setelah ada audit internal di Indofarma yang dilakukan oleh komisaris dan direksi juga dilaporkan kemudian BUMN langsung dibawa ke Kejaksaan,” kata Arya.
“Jadi kalau ada laporan dari komisaris yang punya potensi pidana, misalnya dari semua itu secara resmi ke Kementerian BUMN hasil dari rapat komisaris dan sebagainya dibawa ke kita itu pasti diproses,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)