Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wali Kota Semarang Agustina bersama Wamentan Gelar Operasi Pasar

Agustina Wulandari , Jurnalis-Senin, 10 Maret 2025 |20:28 WIB
Wali Kota Semarang Agustina bersama Wamentan Gelar Operasi Pasar
Wali Kota Semarang Agustina bersama Wamentan Sudaryono Gelar Operasi Pasar. (Foto: dok Pemkot Semarang)
A
A
A

SEMARANG – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Kementerian Pertanian menggelar operasi pasar guna menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan stok bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025. Operasi pasar ini diinisiasi oleh PT Pos Indonesia dengan menghadirkan 1.050 gerai di berbagai daerah, termasuk 22 gerai di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Agustina menyatakan optimisme bahwa langkah ini akan efektif guna menjaga kestabilan harga di pasaran.

“Pengendalian harga ini salah satunya adalah dengan memotong rantai distribusi, salah satunya dengan membuka gerai di kantor pos. Di Kota Semarang ada 22 gerai Agri Pos,” ujarnya saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam tinjauan Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, pada Senin (10/3).

Agustina menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengendalikan harga dan memastikan stok pangan cukup hingga bulan depan. “Insya Allah stok cukup sampai dengan bulan depan. Dan kita akan pantau terus supaya stok itu digunakan merata. Tidak ada yang menumpuk di satu titik,” katanya.

Agustina turut mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan guna menjaga kestabilan harga. “Sehingga warga nggak usah nyetok berlebih. Ini lho untuk kebutuhan hari ini, uangnya kalau ada lebih ya ditabung atau untuk kebutuhan lain,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa operasi pasar ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mengatasi lonjakan harga bahan pokok. “Di seluruh Indonesia, Kantor Pos total cabangnya ada 4.800, dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 titik gerai untuk operasi pasar,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa harga beberapa komoditas pangan masih ditemukan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti beras medium yang seharusnya Rp12.500 per kilogram, namun masih ada yang menjual lebih mahal. Begitu pula dengan minyak goreng MinyaKita yang seharusnya Rp15.700 per liter, tetapi masih ditemukan di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement