Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Fakta Ray Dalio, Investor Kelas Dunia yang Masuk Danantara

Taufik Fajar , Jurnalis-Senin, 10 Maret 2025 |05:20 WIB
3 Fakta Ray Dalio, Investor Kelas Dunia yang Masuk Danantara
A
A
A

JAKARTA  - Investor ulung asal Amerika Serikat, Ray Dalio , menyatakan tujuannya ke Indonesia dan berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto. Dirinya melihat potensi besar Indonesia. 

Berikut fakta-fakta Ray Dalio, investor kelas dunia yang masuk Danantara dirangkum Okezone, Senin (10/3/2025):

1. Kehadiran Ray Dalio di Indonesia

Ray menegaskan bahwa kehadirannya bukan didorong oleh keuntungan finansial, melainkan oleh keinginan untuk memberikan inspirasi dan kontribusi bagi investasi di Indonesia.

"Saya berada di sini, saya bukan kemari karena uang, saya telah menghasilkan banyak uang. Tapi saya ingin memberikan inspirasi sedapat yang saya bantu. Dan saya juga berbicara tentang kontribusi," kata Ray dalam Berbagainya, Jumat (7/3/2025). 

2. Sinar Lihat Potensi Indonesia

Dia juga membandingkan, transisi yang terjadi di negara-negara seperti China dan Singapura dengan potensi yang dia lihat di Indonesia saat ini.

“Saya menilai Indonesia, dan saya melihat Anda, Bapak Prabowo, yang saya lihat adalah yang saya terlibat, terlibat di Tiongkok, tahun 1994 di Pemerintahan Jungking dan apa yang telah saya lihat ketika Lee Kuan Yew hadir dan pemimpin yang tangguh memiliki kemampuan untuk membawa sebuah negara yang memiliki potensi yang sangat luar biasa, dan menuju transisi dan menjadikan negara tersebut menjadi unik,” katanya.

 

“Indonesia salah satu yang berada di point take off yang memiliki potensi yang besar untuk membuat perubahan masa depan yang luar biasa, dan cara-cara ini diantaranya tingkat hutang yang cukup rendah,” ujar Ray, seraya menambahkan bahwa negara ini memiliki modal yang cukup untuk mengatasi tantangan-tantangan seperti birokrasi dan korupsi.

3.Prabowo Pemimpin Tepat Bawa RI Lewati Transisi

Dia menilai, Prabowo adalah pemimpin yang tepat untuk membawa Indonesia melewati masa transisi tersebut.

"Jadi itulah yang membuat saya hadir di sini. Saya mengikuti perkembangan dunia, saya menyaksikan apa yang terjadi. Saya bukan sejarawan, saya bukan investor makro. Saya menyadari hal tersebut. Tapi yang saya lihat dari situasi ini adalah bahwa menurut saya potensi itu ada dan saya senang dapat berkontribusi, dapat melakukan ini," simpulnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement