Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kadin Incar Pasar Baru di Kawasan Asia dan China Lewat Vietnam

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Senin, 10 Maret 2025 |12:56 WIB
Kadin Incar Pasar Baru di Kawasan Asia dan China Lewat Vietnam
Ketum Kadin Anindya Bakrie Usai Bertemu Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Adindya Bakrie mengungkapkan peluang memperluas perdagangan Indonesia ke negara-negara di Kawasan Asia dan China. Hal penting tersebut disampaikan setelah Anindya melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam dalam acara kunjungannya ke Indonesia, hari ini. 

1. Peluang Perluasan Pasar 

Anin menyebut, peluang perluasan pasar dapat diambil salah satunya dengan melewati pintu dari Vietnam. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan Vietnam yang pada 2025 ditargetkan tembus USD18 miliar atau setara Rp293 triliun.

"Karena saya lihat ini Vietnam ini juga bisa menjadi semacam gateway atau pintu ke Asia, ke China dan lain-lain. Keduanya ini juga mesti memikirkan bagaimana untuk menavigasi dengan Amerika di bawah Donald Trump," ujarnya saat ditemui usai acara High-level Business Dialogue themed 'Viet Nam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity.

2. Perdagangan Indonesia-Vietnam 

Menurutnya, peningkatan perdagangan Indonesia dengan Vietnam ini karena ada komoditas selain batubara dan CPO yang punya potensi pasar cukup besar di Vietnam. Misalnya sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan yang memiliki permintaan di negara Vietnam maupun kawasan Asean lainnya.

"Saya lihat benar-benar menarik itu adalah agrikultur dan juga perikanan, dengan turunannya ya, seperti peternakan juga cukup menarik di Vietnam," kata Anin.

 

3. Rencana Investasi Vietnam 

Selain sektor perdagangan, pada pertemuan dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam itu turut dibahas mengenai investasi, transisi energi, hingga digitalisasi. Terkait dengan investasi, Anindya mengatakan kedepan ada rencana dari pengembang Ciputra Group untuk berinvestasi sektor properti di negara Vietnam. Adapun Vietnam juga menyusul bakal berinvestasi ke RI di sektor elektronik.

"Kita ketahui kalau dari Indonesia ke Vietnam, itu dari properti, Grup Ciputra, lalu juga dari sisi feedstock, animal feedstock, itu dari Java Group dan masih banyak lagi, bahkan ada BUMN kita juga yang mempunyai pabrik semen di sana," kata Anindya.

"Sebaliknya, dari Vietnam ke Indonesia, itu berhubungan dengan electric vehicle (EV) seperti VinFast, maupun juga VietJet, maupun juga Vietnam Airlines, yang jumlahnya saya dengar dari pemilik VietJet, dia membawa 2 juta penumpang ke Bali," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement