Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Jum'at, 14 Maret 2025 |16:17 WIB
CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender
CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender (Foto: Okezone)
A
A
A

 
Dalam sesi diskusi di CSW69, Dian Siswarini menyampaikan bahwa keberhasilan Sisternet terletak pada pendekatan yang berfokus pada kebutuhan perempuan Indonesia. “Kami terus melakukan riset mendalam untuk memahami kebutuhan perempuan Indonesia secara spesifik. Hasil riset tersebut kami jadikan dasar dalam mengembangkan program-program pelatihan baru yang relevan dan berdampak nyata bagi peserta,” jelas Dian Siswarini.
 
Menurut Dian, meskipun Indonesia secara keseluruhan telah melampaui rata-rata global dalam penggunaan teknologi digital, kesenjangan gender dalam akses dan pemanfaatan teknologi masih tetap ada. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2024), tingkat literasi perempuan mengalami peningkatan positif, dari 96,8% pada tahun 2022 menjadi 97,5% pada tahun 2024. Hal ini semakin diperburuk oleh terdapat perbedaan dalam penggunaan internet antara laki-laki dan perempuan di Indonesia di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, 78,19% untuk laki-laki dan 74,36% untuk perempuan yang mengakses internet.
 
Tantangan lainnya juga mencakup norma sosial budaya yang masih kuat, terutama di daerah konservatif yang sering kali membatasi ruang gerak perempuan dalam menggunakan teknologi secara aktif. Data menunjukkan bahwa hanya 34% perempuan pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya dibandingkan 54% laki-laki. Sementara itu menurut Komnas Perempuan, 2023, tingginya angka kekerasan berbasis gender online (KBGO), yang mencapai 80% korbannya adalah perempuan, turut memperbesar jurang digital yang ada.

Kehadiran XL Axiata di CSW69 bekerja sama dengan KPPPA, Microsave, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam forum internasional sekaligus memastikan rekomendasi strategis terkait inklusi digital berbasis gender dapat diimplementasikan secara nyata di tanah air.
 
Forum CSW69 menghasilkan beberapa rekomendasi utama, di antaranya menekankan pentingnya. Pertama, pemerataan akses digital bagi perempuan dan anak perempuan. Kedua, pendidikan digital yang responsif gender. Serta ketiga, penguatan keamanan digital agar perempuan dapat menggunakan teknologi tanpa rasa takut terhadap KBGO. Rekomendasi ini menjadi pijakan strategis dalam mempercepat pencapaian SDG 5 menuju Indonesia Emas 2045.
 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement