Peningkatan ini ditopang oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 11,46 persen YoY menjadi Rp327 triliun serta pertumbuhan pembiayaan sebesar 15,88% YoY mencapai Rp278 triliun.
Dari sisi laba bersih, BSI mencatatkan kenaikan 22,83 persen YoY menjadi Rp7,01 triliun pada 2024. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Secara aset, BSI menempati peringkat keenam terbesar di industri perbankan nasional dengan laju pertumbuhan 15,55 persen YoY.
Dalam penghimpunan DPK, BSI berada di peringkat kelima nasional, serta menempati posisi kesembilan dalam daftar bank syariah global dari segi kapitalisasi pasar, lebih cepat dari target yang sebelumnya ditetapkan untuk 2025.
“InsyaAllah dengan niat dan tekad yang lurus untuk terus memberikan kontribusi membangun ekonomi Indonesia, saya akan mengemban amanah di BRI dengan sebaik mungkin. Saya pribadi menganut prinsip growth mindset. Kita harus terus tumbuh. Karena dunia terus bergerak, kita harus agile dan inovatif membangun perusahaan. Saat ini kita dihadapkan sejumlah tantangan di tengah situasi ketidakpastian ekonomi. Karena itu kita harus bekerja lebih baik, Beyond the Limit,” tutup Hery.
(Feby Novalius)