Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bappenas Rancang Kebijakan Atasi Krisis Sanitasi di RI

Fir Yal Huwaida Zahirah , Jurnalis-Rabu, 26 Maret 2025 |14:26 WIB
Bappenas Rancang Kebijakan Atasi Krisis Sanitasi di RI
Bappenas Rancang Kebijakan Atasi Krisis Sanitasi di RI (Foto: Okezone)
A
A
A

3. SDM Sanitasi menjadi kunci 

Para ahli Kesling yang tergabung dalam HAKLI dan juga para pejabat Pemda yang tergabung dalam Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), berharap MoU tersebut dapat menjadi efek kejut bagi peningkatan dan pengembangan kapasitas dan praktik keilmuan SDM Sanitasi.  “Kunci pelaksanaan MoU ini memang terletak pada pendayagunaan SDM Sanitasi Lingkungan,” lanjut Arif Sumantri.   

Menurut Diah Lenggogeni, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat (KGM) Bappenas, pendayagunaannya akan ditindaklanjut melalui kajian komprehensif perencanaan untuk menentukan formulasi struktur dan sistemnya. “Kelak akan ditindaklanjut dengan rapat kerja bersama (RKB) secara mendalam dengan HAKLI, Kemenkes dan regulator terkait, sebagai tindaklanjut dari MoU ini,” kata Diah. 

Dalam naskah latarbelakang perencanaan MoU tersebut, terdapat sejumlah permasalahan krusial bagi SDM Sanitasi Lingkungan. Antara lain, kurangnya SDM Ahli di berbagai pusat layanan kesehatan, terutama di Puskesmas, sehingga terjadi pengalihan dan penggandaan tugas; adanya kesenjangan distribusi dan kompetensi SDM ini antardaerah. 

Pada saat yang sama, karier bagi lulusan Prodi Kesehatan Lingkungan di semua Politektik Kesehatan tidak sesuai; insentif bagi Tenaga Sanitasi Lingkungan juga belum memadai; serta antara kompetensi bidang kesehatan dan lingkungan terdapat kesenjangan lebar yang belum integratif sebagai suatu ekosistem. 

Menurut data Kemenkes yang diolah BPS, dari 1,49 juta total tenaga kesehatan di Indonesia pada 2023, Tenaga Sanitasi Lingkungan hanya 24.759 orang. Rata-rata Tenaga Sanitasi Lingkungan yang tersedia di setiap provinsi tidak berimbang sesuai dengan tantangan demografi dan geografi Kesling kewilayahannya.  

Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SGD’s) tahun 2030 yang sejalan dengan karakteristik demografi dan geografi setiap daerah, HAKLI mencatat setidaknya Indonesia membutuhkan 28.500 tenaga Sanitasi Lingkungan/Kesling di berbagai tingkat kebutuhan di lintas sektor dan program K/L.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement