"Tidak mungkin dia dapat US$20 satu sepatu kalau yang kerjakan orang Amerika. Tidak mungkin itu. Mau tingkatkan pabrik mobil berapa lama itu bisa ditingkatkan?," pungkasnya.
Sekedar informasi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi umumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan meluncurkan tarif timbal balik (Resiprocal Tarrifs) pada Rabu, 2 April 2025.
Tarif timbal balik tersebut termasuk untuk Indonesia, yang masuk daftar negara ke 10 berkontribusi terhadap defisit perdagangan Amerika.
Nilai impor Amerika dari Indonesia dinilai lebih tinggi US$ 18 Milyar dibanding sebaliknya. Adapun tarif baru bagi Indonesia, yaitu 32%.
(Taufik Fajar)