Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Arahan Erick Thohir Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine, Begini Cara Kerjanya

Vebyola Lutfikaputri , Jurnalis-Jum'at, 11 April 2025 |17:06 WIB
Arahan Erick Thohir Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine, Begini Cara Kerjanya
Arahan Erick Thohir Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine, Begini Cara Kerjanya (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengurangi emisi karbon sebesar 10,2 ton melalui pengumpulan 1,9 ton sampah plastik menggunakan Reverse Vending Machine (RVM). Inisiatif ini dijalankan bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan bahwa RVM kini telah dipasang di berbagai titik strategis, termasuk di Kantor Pusat ASDP, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Keberadaan mesin ini menjadi simbol kuat kolaborasi pemerintah dan BUMN dalam mendorong budaya daur ulang yang berdampak langsung terhadap pengurangan emisi karbon.

"Permasalahan emisi karbon telah menjadi isu global yang mendesak. Melalui penerapan RVM di ruang-ruang publik, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada perlindungan ekosistem laut," ujar Shelvy dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

1. Kumpulkan 1,7 Ton Sampah Plastik

Upaya ini juga selaras dengan komitmen Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan SDG 14 tentang Ekosistem Laut. Pemanfaatan RVM menjadi langkah konkret dalam mitigasi perubahan iklim sekaligus pelestarian kehidupan laut.

Data menunjukkan, sepanjang 2023 hingga 2024, ASDP berhasil mengumpulkan 1,7 ton sampah plastik atau sekitar 92.334 botol plastik, yang berhasil menyelamatkan 1.457 meter persegi ruang lingkungan dan menekan jejak karbon hingga 9,1 ton. Sementara periode Januari hingga April 2025, sebanyak 203 kg botol plastik atau setara 10.857 botol telah dikumpulkan, mengurangi emisi karbon sekitar 1 ton dan menyelamatkan 171 meter persegi lahan.

“Penerapan teknologi ramah lingkungan seperti RVM akan terus kami dorong dan evaluasi secara berkala. Harapannya, mesin ini bisa hadir di lebih banyak titik layanan publik dan pelabuhan, sehingga manfaatnya semakin luas bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Shelvy.

 

2. Pengurangan 10,2 Ton Emisi Karbon

Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya pengurangan emisi karbon melalui program berbasis teknologi ini. “ASDP berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Penerapan RVM adalah bentuk konkrit dari transformasi layanan yang tidak hanya berorientasi pada pelanggan, tetapi juga pada kelestarian lingkungan,” tegas Heru.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pengurangan 10,2 ton emisi karbon menunjukkan bahwa langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberi dampak besar. “Kami ingin menjadi pelopor dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi ASDP sebagai perusahaan transportasi terintegrasi yang berwawasan lingkungan,” ujar Heru.

3. Arahan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir turut menegaskan pentingnya kontribusi nyata dari seluruh BUMN terhadap agenda keberlanjutan nasional. “Saya berharap BUMN menjalankan transformasi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita,” kata Erick Thohir.

Erick mengatakan Indonesia merupakan penjaga lautan dunia dengan lebih dari 70 persen wilayah berupa lautan. Adapun perairan Indonesia merupakan rumah bagi sebagian besar terumbu karang, lamun, dan bakau global, yang dapat memulihkan setidaknya 17 persen karbon biru global.

Menurutnya, polusi plastik menjadi salah satu prioritas pemerintah lewat rencana aksi nasional penanganan sampah plastik di laut sejak 2019.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement