Pertumbuhan throughput di terminal pada triwulan tersebut sejalan dengan pertumbuhan industri dan jasa logistik di hulunya.
Bisnis logistik dan forwarding di Jawa Tengah dan sekitarnya, misalnya, mengalami pertumbuhan signifikan, yakni sebesar 20 persen selama triwulan I. Pertumbuhan ini dinilai sebagai dampak langsung dari peningkatan pesat sektor industri di wilayah tersebut.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Teguh Arif Handoko, mengungkapkan bahwa lonjakan aktivitas industri menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini. “Ini karena pertumbuhan industri yang sedang bagus,” ujarnya.
Tingginya aktivitas logistik bahkan memunculkan sejumlah tantangan baru di lapangan. Para pelaku usaha kerap menghadapi kesulitan dalam mendapatkan armada truk untuk pengangkutan barang. Selain itu, antrean panjang di depo kontainer juga menjadi pemandangan umum, terutama pada hari-hari sibuk.
“Apalagi pada Jumat, Sabtu, dan Senin, antrean bisa sangat panjang,” kata Teguh.
Dia pun berharap agar depo-depo logistik dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dengan beroperasi selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu (24/7/2025).
Hal senada diakui oleh salah satu perusahaan logistik terkemuka nasional. Gateway Container Line, perusahaan logistik yang fokus pada layanan konsolidasi kargo atau Less than Container Load (LCL) berhasil mencatatkan kinerja yang mengesankan di awal pada 2025.