“Kami mengalami pertumbuhan yang sangat baik pada kuartal pertama tahun ini, yang berdampak signifikan terhadap peningkatan revenue perusahaan,” ujar Arifin, Branch Manager Gateway Container Line untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Arifin mengungkapkan, volume ekspor kargo LCL mengalami lonjakan hingga 83 persen, sedangkan untuk impor tercatat kenaikan sebesar 42,15%. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan positif sektor industri di wilayah Jawa Tengah.
“Industri di Jawa Tengah memang sedang berkembang pesat, dan ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan jasa logistik, khususnya untuk pengiriman kargo dalam skala kecil hingga menengah,” tuturnya.
Kinerja positif ini juga berdampak langsung pada kondisi finansial perusahaan. Gateway Container Line mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar 31% secara tahunan (year-on-year). Arifin menambahkan bahwa pertumbuhan throughput di pelabuhan sangat sejalan dengan peningkatan aktivitas logistik di hulu.
“Jika throughput pelabuhan meningkat, itu menjadi indikator bahwa arus barang di hulu juga sedang tumbuh, dan ini kami rasakan langsung dalam operasional kami sehari-hari,” kata Arifin.
Hal serupa terjadi di Jawa Timur. Industri logistik provinsi tersebut menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan pada kuartal pertama tahun ini.
Menurut Ketua ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono, aktivitas di sejumlah terminal peti kemas, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak, meningkat signifikan seiring dengan pertumbuhan sektor logistik dan forwarding di wilayah tersebut.