Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anindya Bakrie Bakal Temui Pengusaha AS Bahas Tarif Trump

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Jum'at, 25 April 2025 |19:10 WIB
Anindya Bakrie Bakal Temui Pengusaha AS Bahas Tarif Trump
Ketum Kadin Anindya Bakrie Bakal Temui Pengusaha AS Bahas Tarif Trump. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie segera berangkat ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan U.S. Chamber of Commerce atau Kadin Amerika untuk membahas potensi kerjasama di tengah kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump.

Anin mengatakan, setidaknya ada tiga agenda utama kunjungan Kadin ke Amerika Serikat. Pertama menghadiri konferensi terkait transisi energi di New York, bertemu dengan Kamar Dagang AS atau U.S. Chamber of Commerce di Washington DC, dan terakhir seminar bidang keuangan di Los Angeles.

"Besok malam, kami akan berangkat ke Amerika. Di Amerika ini kami punya tiga agenda secara umum. Tapi mungkin saya ingin fokus untuk yang porsi di Washington DC ini, ketemu dengan U.S. Chamber of Commerce. Tujuan kami adalah mencari lawan main," ujarnya di Menara Kadin, Jumat (25/4/2025).

Lebih lanjut, Anin spesifik menjelaskan pertemuan yang akan dilaksanakan bersama Kadin Amerika ini akan membahas rencana kerja sama khususnya dalam bidang ekspor dan impor. Harapannya pertemuan ini bisa membuka akses perdagangan baru ke Amerika Serikat.

"Jadi tugas kami ialah memikirkan bagaimana menjemput bola untuk ekspor yang sama tapi lebih contohnya, elektronik, garmen, dan alas kaki. Tapi tidak ingin stop di situ saja, kami juga ingin mencari produk-produk lain," paparnya.

 

Di satu sisi, Anin menjelaskan para pengusaha dari Amerika Serikat juga ingin meningkatkan perdagangannya ke Indonesia. Sehingga pertemuan ini diharapkan mampu mencari kesepakatan untuk peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara.

"Sebaliknya dari sisi Amerika, pasti mereka akan melihat selain daripada migas, mungkin pesawat, kedelai, gandum, lalu kapas, pasti mereka ingin menunggu istilahnya durian runtuh," kata Anin.

"Kita lagi asik berbicara sekarang, ternyata dua hari yang lalu, U.S. Cotton sudah di sini. Mereka sudah ingin menanyakan bagaimana kapasnya bisa dipakai lebih supaya nanti garment kita kalau masuk ke Amerika, siapa tahu, tarifnya rendah bahkan 0%. Jadi yang berpikir seperti ini bukan kita saja," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement