Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Naik Tembus Rp1,56 Miliar, Ini Pemilik Bitcoin Terbesar di Dunia

Muhammad Razid Alvian , Jurnalis-Jum'at, 25 April 2025 |08:03 WIB
Harga Naik Tembus Rp1,56 Miliar, Ini Pemilik Bitcoin Terbesar di Dunia
Pemilik Bitcoin Terbesar di Dunia (Foto: Freepik)
A
A
A


3. Investor Besar dan Institusi Dorong Kenaikan Harga Bitcoin

CEO Indodax Oscar Darmawan menyebut bahwa lonjakan harga Bitcoin bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan buah dari adopsi jangka panjang dan kepercayaan publik terhadap aset digital yang semakin besar.

"Bitcoin sedang mengalami validasi ulang sebagai aset safe haven. Ketika dunia dihantui inflasi, gejolak geopolitik, dan ketidakpastian suku bunga, justru BTC memperlihatkan ketahanannya. Ini bukan hanya tren, ini pergeseran paradigma," ujar Oscar.

Oscar juga menyoroti bahwa lonjakan harga Bitcoin kali ini tidak didominasi oleh spekulasi ritel semata. Data menunjukkan bahwa investor besar dan institusi menjadi pendorong utama kenaikan harga, yang berarti adopsi Bitcoin sudah memasuki fase kedewasaan baru.

Selain itu, dia menambahkan bahwa pergerakan altcoin juga memperlihatkan tren positif meski tidak setinggi Bitcoin. Ethereum naik 13% dalam sepekan terakhir menjadi sekitar USD1.790, Solana melonjak 4,2% di angka sekitar USD151 dan Polygon bahkan naik hingga 10% di angka sekitar USD4,08.

4. Perlu Investasi Cermat

Menurut Oscar, lonjakan harga ini menjadi sinyal kuat bagi investor ritel di Indonesia untuk tidak tergesa-gesa mengambil keuntungan jangka pendek. Dia mengimbau agar masyarakat mulai membangun strategi investasi jangka panjang yang berlandaskan kesabaran dan kepercayaan terhadap fundamental Bitcoin.

“Jangan tergoda untuk panic selling saat harga naik. Justru sekarang adalah saat untuk mempertahankan aset. Sejarah menunjukkan bahwa mereka yang diamond hand yang sabar dan tidak mudah tergoda, adalah yang meraih keuntungan terbesar,” tegas Oscar.

Dia juga mengingatkan bahwa proyeksi jangka panjang Bitcoin sangat menjanjikan. Standard Chartered masih mempertahankan prediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD200.000 (sekitar Rp3,37 miliar) pada akhir 2025.

Bahkan, tokoh finansial global Robert Kiyosaki memprediksi BTC bisa melampaui USD350.000 (Rp5,9 miliar) pada tahun yang sama. Kondisi ini membuat Oscar optimistis terhadap masa depan aset kripto di Indonesia.

Dia menyebutkan bahwa volume transaksi di Indodax naik 1,5% senilai Rp9,8 triliun dari awal bulan April. Hal ini menandakan bahwa minat masyarakat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya terus tumbuh.

“Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin memahami pentingnya aset digital dalam portofolio investasi mereka. Adopsi bukan hanya tren luar negeri, tapi juga
berkembang sangat cepat di dalam negeri,” jelasnya.

Oscar juga menegaskan bahwa investor pemula tidak perlu menunggu “harga koreksi” untuk mulai masuk pasar. Strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) dapat digunakan untuk mulai berinvestasi secara konsisten tanpa harus menebak puncak atau dasar harga. Ia mengajak masyarakat untuk mulai mengubah pola pikir terhadap Bitcoin dari spekulatif menjadi strategis. Bitcoin bukan lagi instrumen yang diperdagangkan untuk cuan cepat melainkan instrumen keuangan modern yang patut diperhitungkan dalam rencana keuangan jangka panjang.

“Saya percaya Bitcoin adalah bentuk revolusi teknologi dan keuangan. Nilainya akan terus naik seiring meningkatnya adopsi dan terbatasnya suplai. Yang sabar pasti panen. Yang setia menunggu adalah yang akan menikmati hasil besar," tambah Oscar.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement