Berdasarkan data BKPM, industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya menjadi subsektor dengan realisasi investasi terbesar, mencapai Rp67,3 triliun atau sekitar 14,5 persen dari total investasi.
Di posisi kedua, subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi membukukan investasi Rp66,5 triliun atau 14,3 persen.
Pertambangan menempati posisi ketiga dengan nilai investasi Rp48,6 triliun (10,4 persen), diikuti oleh jasa lainnya sebesar Rp41 triliun (8,8 persen). Sementara itu, subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menyumbang Rp37,5 triliun (8,1 persen).
Untuk PMA, industri logam dasar memimpin dengan realisasi sebesar USD3,6 miliar (25,3 persen), diikuti pertambangan USD1,2 miliar (8,3 persen), serta transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi USD1,1 miliar (7,9 persen).
Pada sisi PMDN, subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi menjadi primadona dengan investasi Rp48,4 triliun (20,6 persen). Pertambangan menyusul dengan Rp29,5 triliun (12,6 persen), dan subsektor perumahan, kawasan industri, serta perkantoran menyerap Rp25,3 triliun (10,8 persen).
Selain itu, subsektor jasa lainnya dan perdagangan serta reparasi juga mencatatkan kontribusi signifikan terhadap realisasi investasi PMDN masing-masing sebesar Rp23,7 triliun dan Rp18,9 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)